Konferensi Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan Jilid Dua yang mengusung tema Kemitraan Menuju Energi Berkelanjutan bagi Semua, hari ini, Kamis (13/9/2018), resmi berakhir.
Selama dua hari menggelar rapat di hotel kawasan Denpasar, Bali, berbagai hal terkait upaya pemanfaatan energi baru terbarukan, dibahas khusus oleh perwakilan 45 perlemen negara-negara dunia. Antara lain adalah upaya meningkatkan peran parlemen dan juga partisipasi kaum perempuan.
Sore hari ini, tercapai kesepakatan berisi empat poin penting, yang diikat dalam sebuah perjanjian bernama Komitmen Bali.
Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI mengatakan, seluruh peserta Konferensi Parlemen Dunia sepakat untuk meningkatkan kesadaran di negara masing-masing untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kemudian yang kedua, semua sepakat membangun mekanisme yang diperlukan bersama pemerintahan seiring dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujarnya di Hotel Patra Bali, Denpasar, Bali, Kamis (13/9/2018).
Lalu, parlemen dunia berkomitmen memperkuat kerja sama parlemen dengan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka menyesuaikan hasil-hasil Konferensi Parlemen Dunia di tingkat nasional dan internasional.
Dan, yang keempat, delegasi parlemen dunia mendukung Indonesia tetap menyelenggarakan Konferensi Parlemen Dunia terkait SDGs, supaya hasil konferensi ini bisa terpantau implementasinya.
Di tempat yang sama, Nurhayati Ali Assegaf Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, bersyukur karena Indonesia kembali sukses menyelenggarakan Konferensi Parlemen Dunia.
Nurhayati menegaskan, parlemen sebagai lembaga legistatif punya peran penting mengawal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Melalui fungsi legislatifnya, parlemen bisa memberikan dukungan konkret berupa regulasi. Sedangkan dari fungsi anggaran, parlemen berperan menganggarkan dan memastikan berjalannya implementasi SDGs,” tegasnya.
Nurhayati menambahkan, tahun 2019 Indonesia masih mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara Konferensi Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Sekadar diketahui, target Forum Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah mengentaskan berbagai permasalahan, antara lain kemiskinan, kesenjangan regional, perubahan iklim, serta akses sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan pada tahun 2030. (rid)