Jumat, 22 November 2024

Komunitas Pecinta Alam se-Nusantara Menanam Bibit Mangrove

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Penanaman bibit mangrove, di Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Minggu (18/3/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Menyambut Hari Hutan Internasional, Komunitas Pecinta Alam se-Nusantara (R-KomPAS) menggelar kegiatan penanaman bibit mangrove, di Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Minggu (18/3/2018). Kegiatan sejak pukul 07.30 WIB itu diikuti berbagai komunitas di Surabaya.

Iskra Araneta Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan mereka akan menanam 999 bibit di dua titik di Mangrove Gunung Anyar. Antara lain 500 bibit ditanam di darat dan 499 bibit ditanam di sekitar pesisir.

Ada lima perahu yang bisa digunakan oleh para peserta untuk menanam mangrove di sekitar pesisir.

“Satu perahu bisa diisi 10 orang, masing-masing bisa membawa 100 bibit. Ada 85 komunitas yang hadir disini. Mereka bukan hanya dari komunitas pecinta lingkungan, ada dari luar karena tergerak hatinya untuk peduli lingkungan,” kata Iskra.

Iskra mengatakan di tahun sebelumnya, kegiatan itu pernah dilakukan di Mangrove Wonorejo. Kegiatan itu berlangsung kembali di Mangrove Gunung Anyar untuk terus menumbuhkan rasa sosial masyarakat terhadap lingkungan.

Tujuannya, kata dia, agar ke depan Surabaya bisa menjadi kota yang lebih hijau. Selain itu, kegiatan penanaman bibit juga untuk menjalin silaturahmi dengan komunitas lainnya.

“Penanaman ini, bertujuan agar kota kita, bisa lebih hijau atau go green, yang secara tidak langsung membantu pemerintahan. Kita tidak memandang usia, dari yang anak-anak sampai yang lansia, ada disini. Mereka tergerak hatinya, untuk peduli terhadap lingkungan. Lewat kegiatan ini juga, kita bisa saling kenal dengan komunitas lainnya,” jelasnya.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kompol Esti Setija Outami Kapolsek Rungkut. Menurutnya, kegiatan penanaman bibit mangrove sangat penting, salah satunya upaya untuk mencegah banjir.

Selain itu akan mendorong potensi mangrove Gunung Anyar menjadi objek wisata yang indah dan menarik minat pengunjung.

“Menurut saya, kalau tempat ini dikelola dengan baik, kelihatan asri, dan akan membuat pengunjung itu berdatangan. Sehingga, ini juga membantu tugas polisi. Tempat ini menjadi ramai, dan menimalisir tindak kejahatan. Misalnya, penjahat yang membuang hasil kejahatannya disini, contoh pembunuhan, masyarakat ada yang tahu dan bisa diinformasikan ke kami,” kata dia.

Esti juga mengimbau, agar masyarakat ke depan lebih peduli kebersihan lingkungan, yaitu tidak membuang sampah sembarangan.

“Dimohon kepedulian masyarakat, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena saya tadi sempat keliling, disekitaran mangrove terutama di kawasan pesisir, masih banyak sampah yang berserakan,” jelasnya. (ang/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs