Polisi telah menangkap empat tersangka komplotan pembobol brangkas yang selama ini bekerja sama untuk melancarkan aksinya. Para tersangka masing-masing berinsial BS (52) warga Jateng, SY (43) warga Banjarnegara, DY (60) warga Jaksel, dan MF (41) warga Sidoarjo. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda, mulai dari Jakarta, Banjarnegara, Sidoarjo dan Osowilangun.
AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan para tersangka tersebut nekat merusak kunci gembok di pintu pagar, dan mencongkel daun pintu di ruang tamu. Kemudian mereka mengambil barang-barang berharga, terutama brankas. Dalam aksinya itu, kata Sudamiran, masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda.
“Ada perannya masing-masing. Kalau yang kami tembak mati, itu dia jadi eksekutor, ada juga yang menyediakan sarana, seperti mobil dan membeli semua barang curian,” kata Sudamiran, Jumat (6/4/2018).
Sudamiran menambahkan para tersangka itu sering melakukan aksinya di rumah-rumah yang keadaanya sedang kosong, misalnya pada weekend atau hari libur. Para tersangka juga diketahui tidak segan mengancam hingga menyakiti korbannya, ketika pemilik rumah mengetahui aksi mereka.
“Sudah ada 8 TKP pencurian yang terdata di kepolisian. Nanti kami kembangkan lokasi lainnya. Dari pengakuannya, mereka pernah beraksi di kawasan Darmo, Dukuh Kupang dan lainnya. Mereka beraksi saat keadaan rumah sepi, misal korbannya lagi ke gereja. Kalau kepergok sama yang punya rumah, mereka bisa mengancam korbannya. Tapi untuk sementara TKP yang kami periksa, dalam keadaan kosong. Diduga mereka ini juga spesialis pencuri yang biasa beraksi diluar Surabaya,” tambahnya.
Terkait cara pelaku untuk memastikan rumah itu kosong, kata Sudamiran, pihak kepolisian masih akan mendalami motifnya. Sudamiran menambahkan, sebelum melakukan aksinya, para tersangka paham pada keadaan rumah yang diincarnya dalam keadaan kosong. (ang/iss/ipg)