Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menerima bantuan dari pihak swasta untuk disalurkan kepada korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (16/10/2018). Bantuan tersebut berupa uang tunai sekitar Rp450 juta, yang diserahkan langsung di Lantai 2 Balai Kota Surabaya.
Bantuan uang itu berasal dari Dharmawanita Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebesar Rp 151.500.000, Ikatan Guru Taman Kanan-kanak Indonesia sebesar Rp 200.381.000, dan Yayasan Suryani Setyadi serta Happy Puppy Grup sebesar Rp 100.000.000. Selain uang tunai, bantuan juga berupa 6.000 kaleng 650 gram.
Risma mengatakan, bantuan uang tunai itu nantinya akan dibelikan barang-barang dan juga beras yang sangat dibutuhkan korban gempa dan tsunami. Dia mengakui, kebutuhan makanan dinilai sangat tinggi dan penting. Untuk itu, pada pengiriman bantuan tahap kedua ini pihaknya akan mengirimkan sekitar 30 ton beras dari Surabaya. Selain itu, beberapa perlengkapan seperti genset, tenda dan tendon air juga akan dikirim.
“Atas nama pemerintah dan saudara-saudara korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak swasta dan warga Kota Surabaya yang telah memberikan bantuan. Bantuan ini nantinya dibelikan barang dan beras yang saat ini sangat dibutuhkan di sana,” kata Risma.
Selain perlengkapan dan kebutuhan pangan, pihaknya juga ingin membangun dan memperbaiki sebuah sekolah terdampak, yang selama ini menjadi posko relawan dari Pemkot Surabaya.
Untuk melihat langsung kondisi dan seberapa besar kebutuhan sekolah yang perlu diperbaiki atau dibangun, lanjut dia, pihaknya akan mengerahkan sejumlah relawan. Pada tanggal 21 Oktober mendatang, pihaknya berencana akan memberangkatkan bantuan beserta relawan ke Sulteng.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya sudah memberangkatkan 16 truk bantuan ke lokasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Bahkan, 28 relawan staf Pemkot Surabaya juga sudah diberangkatkan untuk membantu para korban gempa dan tsunami.
“Kami ingin membangun atau nanti memperbaiki sebuah sekolah di sana, nanti kita lihat lebih detail kebutuhannya. Sekitar tanggal 21 Oktober 2018 akan memberangkatkan bantuan lagi ke sana. Relawan yang ada di sana akan pulang untuk diganti dengan relawan baru. Dipastikan, relawan yang dikirim ke lokasi gempa dan tsunami itu sudah melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Bahkan, selama berada di lokasi, tidak ada halangan dan dapat bekerja serta membantu para korban dengan baik,” terangnya.
Risma berharap, semakin banyak warga Kota Surabaya yang menyalurkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami. Mengingat, jumlah korban tidak sedikit dan mereka sangat membutuhkan bantuan.
“Mari bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang ada di Palu, Sigi, dan Gonggala. Lebih baik tangan di atas dari pada di bawah. Lebih baik membantu dari pada dibantu. Yakinlah bahwa yang kita lakukan ini bukan hanya memberikan dampak kepada saudara yang mengalami musibah, tapi juga kepada diri kita sendiri,” jelasnya. (ang/iss/ipg)