Luapan sungai Bengawan Solo membuat petani di desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Bojonegoro, terpaksa harus memanen hasil padi lebih awal. Hal itu dilakukan, lantaran petani takut hasil panen mengalami kerusakan, akibat luapan air sungai Bengawan Solo.
Aldi dari Radio Suara Bojonegoro Indah dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Rabu (14/3/2018) melaporkan, Supardi salah satu petani di daerah tersebut mengatakan terpaksa memanen padi terlebih dahulu.
“Kami terpaksa memanen. Karena memang lahan pertanian di desa ini sering kali terkena dampak luapan air sungai Bengawan Solo. Debit air mengalami kenaikan dan suatu saat terjadi luapan. Jadi, kalau tidak segera dipanen, kami khawatir gagal panen,” kata Supardi.
Untuk itu, lanjutnya, para petani memilih memanen hasil padi mereka lebih awal.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, menyebutkan bahwa ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal terus bertambah hingga mencapai ketinggian pada papan duga 116 meter dengan kapasitas lebih dari 30 juta meter kubik.
Ketinggian air yang terus naik, dikhawatirkan menyebabkan luapan air sungai dan bendungan yang nantinya bisa mengakibatkan banjir bandang. (ino/ang/ipg)