Prof Cecep Nurwendaya ketua tim hisab dan rukyat Kementerian Agama menegaskan, rukyatul hilal yang akan dilakukan Kementerian Agama, Kamis (14/6/2018) sore nanti hanya bersifat konfirmasi.
Berdasarkan hisab Ijtimak jelang 1 Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon (14/6/2018) pukul 02:45:53 WIB. Sehingga pada saat matahari terbenam ketinggian hilal diatas 6-7 derajat artinya hilal sudah wujud.
Kata Cecep, kalau berdasarkan metode hisab selurunya sama. Karena Kementerian Agama menggunakan metode hisab dan rukyat maka ketinggian
hilal yang dirumuskan berdasarkan hisab harus dikonfirmasi melalui rukyat yang ada di 97 titik pantauan di 34 provinsi seluruh Indonesia. Hasil konfirmasi itu akan dibahas pada sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama nanti petang.
Berdasarkan referensi dari metode hisab tersebut, Cecep Nurwendaya juga memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1437 H jatuh pada hari Jumat (15/6/2018).
Sehubungan dengan penetapan Syawal ini, Abdul Mukti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah sebelumnya mengatakan tidak ada perbedaan antara Muhammadiyah, pemerintah dan NU dalam menetapkan Idul Fitri 1 syawal 1439 H atau 2018 Masehi yakni pada hari Jumat Legi (15/6/2018).
Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, Ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon (14/6/2018) pukul 02:45:53 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta menunjukkan hilal sudah wujud. (jos/dwi)