Totok Suprayitno Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengatakan pihaknya melacak kecurangan individual pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
“Namanya bukan kebocoran soal, tetapi kecurangan yang dilakukan individual siswa. Kami sedang melakukan identifikasi, yang jelas nanti akan ada sanksinya,” ujar Totok di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Sejumlah soal matematika tingkat SMP beredar di sejumlah media sosial. Soal tersebut difoto dan kemudian disebarluaskan ke sejumlah grup yang ada di berbagai lini media sosial. Pada foto soal tersebut, di sudut kiri terdapat tulisan “PUSPENDIKCA CBT17”. Terdapat sejumlah foto yang beredar yang berisikan soal matematika untuk tingkat SMP.
Meski demikian, Totok belum memastikan bahwa apakah soal-soal yang beredar tersebut merupakan soal UNBK ataukah tidak.
“Insya Allah nanti akan terlacak oleh sistem,” tambah Totok, seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Heru Purnomo Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) membenarkan bahwa foto soal yang beredar merupakan soal UNBK.
“Namun itu soal UNBK tahun 2017,” kata Heru.
Seorang peserta UN tingkat SMP, Keysa, membenarkan bahwa soal yang beredar mirip dengan soal UNBK yang dikerjakannya pada saat ujian.
“Ada yang mirip dengan bocoran soal yang ada, tapi angka-angkanya berbeda,” kata Keysa.
Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Untuk UN susulan sendiri akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.(ant/iss/ipg)