Sabtu, 23 November 2024

Kedisiplinan Pengguna Jalan Rendah, Taat Aturan Kalau Ada Polisi

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Mgr Ignatius Suharyo Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia

Di tengah kesibukannya mengurusi umat, Mgr Ignatius Suharyo Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) masih sempat memperhatikan situasi lalu lintas di beberapa kota besar yang dinilai semrawut.

“Kedisiplinan dan tenggang rasa sesama pengguna jalan semakin rendah. Saling serobot, melawan arus menjadi hal yang biasa. Pelakunya pun tidak merasa bersalah,” kata Mgr Suharyo di Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Dalam pengamatan Uskup Agung Jakarta, rendahnya disiplin berlalu lintas terjadi hampir di seluruh kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta.

“Masyarakat tertib di saat ada petugas Polantas karena takut ditilang. Kalau petugasnya pergi, melanggar lagi. Artinya tertib karena takut bukan karena kesadaran,” kata Mgr Suharyo.

Ketua KWI ini mengaku peduli dengan masalah lalu lintas karena didalamnya ada konsensus dasar dalam kehidupan manusia yakni saling menghormati dan taat aturan.

Kalau konsensus dasar ini ditabrak, dampaknya luas akan menimbulkan kesemrawutan dan ketidaknyamanan di masyarakat.

Ribut sesama pengguna jalan raya kerap terjadi karena saling menang sendiri.

Trotoar hak pengguna pejalan kaki dirampas pengendara sepeda motor karena ingin cepat sampai tujuan. Sehingga keselamatan orang lain dan dirinya sendiri diabaikan.

“Semua harus mengerti, pelanggaran adalah awal terjadinya kecelakaan,” pesan Ketua KWI.

Secara terpisah Roy Lomuwa Kepala Korlantas Polri mengapresiasi pandangan pemimpin umat Katolik ini.

Roy berharap pemimpin umat lainnya juga ikut bicara untuk meningkatkan kedisiplinan di jalan raya. Ini penting untuk menghindari korban sia-sia di jalannya, yang jumlahnya cenderung meningkat. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs