Hujan yang turun Rabu (7/2/2018) dinihari mengubah jalanan dari dan menuju wisata alam Bukit Bangkirai di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kolam lumpur.
Auditya Bisma, warga Malang, Jawa Timur mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan kembali dari tempat wisata tersebut. Mobil Avansa yang dia kemudikan tidak bisa bergerak karena bannya terjebak lumpur. Dalam keadaan panik, dia mengaku hanya ingat telepon Suara Surabaya (SS). Akhirnya Bisma langsung menelepon Gate Keeper Suara Surabaya untuk mencari bantuan.
“Mobil saya terperosok ke lumpur di Bukit Bangkirai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Saya bingung bagaimana share koordinat detail posisi saya. Saya cari pakai Google Map lalu saya share via SMS ya, Mas,” kata Bisma melalui telepon genggamnya kepada Gate Keeper Radio Suara Surabaya, pada pukul 01.15 WIB.
Bisma lantas menelepon Diana, istrinya. Meminta agar menelepon Radio Suara Surabaya lagi. “Saya tidak tahu harus telepon ke mana. Pokoknya kalau dalam keadaan darurat, di mana pun berada, yang selalu saya ingat, telepon Suara Surabaya,” ujarnya.
Gate Keeper Radio Suara Surabaya lantas menindaklanjuti dengan menelepon Polisi setempat dan Basarnas. Diana juga terus berusaha menelepon Basarnas. “Awalnya Basarnas agak ragu, kok bisa ada mobil tersesat di sana. Baru percaya setelah ditelepon istri saya bolak-balik,” kata Bisma pada Rabu siang.
Basarnas dan Polisi setempat baru datang ke lokasi kecelakaan pada Rabu pagi. Proses evakuasi dilakukan dengan menarik mobil menggunakan truk Basarnas. “Evakuasinya menunggu kering. Truk Basarnas yang bannya sudah ban offroad masih terpontang-panting karena jalanan licin,” katanya.
Pascakecelakaan, Bisma mengaku trauma meski awalnya dia ke Bukit Bangkirai karena penasaran saja.
“Saya perjalanan dinas ke Samarinda. Karena sampai sana masih siang, saya pikir masih bisa ke Bangkirai. Saya belum pernah ke Bangkirai. Saya bondho nekat saja. Saya pikir perjalanannya seperti ke Cuban Rondo di Malang,” ujar dia.
“Saya sampai ke lokasi wisata aman-aman saja, tidak hujan. Nah, pas saya perjalanan balik, turun hujan. Jalanannya berubah jadi lumpur. Mobil yang bannya bukan ban offroad pasti terperosok,” tambahnya mengenang peristiwa yang baru saja dia alami.(iss/ipg)