Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu yang terjadi selama beberapa hari terakhir telah merembet mendekati kawasan wisata Kebun Teh Jamus di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kapten Inf Amin Sutikno Komandan Koramil (Danramil) Sine, Kodim 0805/Ngawi, di Ngawi, pada Minggu (9/9/2018) mengatakan, kebakaran terjadi di hutan lindung Gunung Lawu, yakni di petak 15 dan 17 BKPH Lawu Utara, KPH Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu Ds), masuk Desa Sine, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.
Para petugas yang berusaha memadamkan api meminta kepada para pengunjung wisata Kebun Teh Jamus untuk berhati-hati dan tidak melampaui batas aman yang telah ditentukan.
“Kami meminta para pengunjung tidak naik. Batas aman yang ditentukan adalah di kawasan Sumber Lanang. Selain itu, semua aktivitas juga dibatasi maksimal hingga pukul 16.00 WIB, baik aktivitas pengunjung wisata, pekerja di perkebunan teh, maupun warga yang berdagang di sekitar kawasan wisata,” ujarnya dilansir Antara.
Menurut dia, guna memadamkan api di petak 15 dan 17, diterjunkan sebanyak 55 personel gabungan dari Perhutani, TNI AD, Polri, dan relawan warga sekitar.
Berdasarkan hasil pemantauan di pos pantau, terdapat tiga titik api yang harus segera dipadamkan di petak 15 dan 17. Danramil menjelaskan, guna memadamkan api, 55 personel gabungan yang terlibat dibagi menjadi tiga kelompok.
Untuk menuju titik api, petugas gabungan berangkat ke pos pantau menggunakan kendaraan. Setelah itu, petugas berjalan kaki sekitar satu jam menuju lokasi titik api.
Upaya pemadaman api masih menggunakan teknik umum, seperti pemadaman manual dengan ranting dan membuat ilaran.
Seperti diketahui, kebakaran saat ini terjadi di hutan lindung Gunung Lawu. Terdapat lima petak hutan lindung yang terbakar, yakni di petak 39, 30, 19, 17, dan 15 BKPH Lawu Utara yang masuk wilayah Kabupaten Ngawi.
Sebelumnya, kebakaran hutan Gunung Lawu melanda wilayah Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah. Sesuai informasi petugas, untuk petak 30, 39, dan 19 telah dapat dipadamkan. Meski telah padam, petugas tetap melakukan penyisiran, karena di sejumlah petak bekas yang terbakar masih tersisa bara yang rawan memicu kebakaran ulang.(ant/tin)