Kasus dugaan kecurangan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di salah satu SMP Negeri di Surabaya, saat ini masih dalam tahap pemeriksaan oleh polisi. AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, pihaknya mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, Jumat (27/4/2018).
“Iya sekarang kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi. Jadi ditunggu saja,” kata Sudamiran, saat dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (27/4/2018).
Adapun saksi-saksi yang dilibatkan dalam proses pemeriksaan itu, lanjut Sudamiran, saksi dari internal Dinas Pendidikan dan beberapa orang dari sekolah yang bersangkutan.
“Ya kami memeriksa dari internal dinas pendidikannya dan pihak sekolah juga,” kata dia.
Sudamiran hanya menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus tersebut.
“Sementara ini, itu dulu. Ke depan pasti kami akan tindaklanjuti,” singkatnya.
Sebelumnya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya merespon adanya indikasi kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) di salah satu SMP Negeri Surabaya.
Temuan awal ditemukan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya yang saat itu sedang memantau jalannya proses UNBK SMP/MTs melalui Pos terpadu.
Adanya kecurangan pada pelaksanaan UNBK tersebut, bukanlah sebuah kebocoran soal. Namun, ada indikasi akses illegal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Dirinya juga belum bisa memastikan apakah soal ujian yang diakses secara illegal tersebut yang benar diujikan.
Di sekolah tersebut, terdapat 35 komputer. Tapi yang diakses oleh teknisi ada 5 komputer. Kemudian soal itu difoto oleh teknisi dan diberikan ke pihak luar untuk dikerjakan. (ang/dwi)