Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengatakan pihaknya akan menyiapkan sekitar 6.677 pos-pos untuk mendukung berjalannya program imunisasi Difteri. Nantinya realisasi program akan dibantu dari Satgas, DP5A dan OPD terkait.
Selain itu, kata Fenny, pihaknya mengaku juga sudah bekerjasama dengan rumah sakit dan perguruan tinggi, dengan total tenaga vaksinator sebanyak 1.093 orang. Rincian sasarannya untuk usia di bawah 19 tahun mencapai sekitar 753.498 anak.
“Usia 19 tahun kurang dari sehari juga tetap akan kita lakukan imunisasi,” ujarnya, Minggu (4/2/2018).
Fenny mengatakan, data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan, kasus difteri di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 30 Januari 2018 tercatat sudah ada 17 kasus difteri klinis dengan satu hasil laboratorium positif dan terjadi peningkatan sebesar 46,7 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2017. Bila dibandingkan di bulan Januari di tahun 2017 meningkat sebesar 86,7 persen bila dibandingkan dengan bulan Januari 2017.
Fenny mengatakan, peningkatan kasus difteri itu karena cakupan imunisasi lanjutan pada baduta (anak usia dibawah dua tahun) pada tahun 2017 sebesar 51,13 masih belum mencapai target yang ditentukan yaitu 90%. Cakupan persen Imunisasi DT pada anak usia sekolah dasar saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) kelas satu SD sebesar 93,18 persen dan BIAS Td pada anak kelas dua SD sebesar 93,59 persen dari target yang telah ditetapkan 95 persen. Imunisasi lanjutan baduta (usia dibawah dua tahun) sejak tahun 2015 ditetapkan menjadi indikator keberhasilan imunisasi.
“Untuk bisa menimbulkan kekebalan penyakit di masyarakat, maka cakupan imunisasi di Kota Surabaya harus tinggi dan merata,” katanya. (bid/dwi)