Pantai Talise atau yang juga dikenal oleh masyarakat Palu sebagai Teluk Palu adalah pantai yang cantik, yang menjadi salah satu ikon Kota Palu.
Kombinasi pemandangan laut dan gunung menjadi keunggulan pantai di Kecamatan Palu Barat ini.
Pascatsunami Jumat (28/9/2018) lalu, pantai itu kini luluh lantak dan seketika kehilangan karisma-nya.
Garis pantainya, pasca-tsunami Jumat lalu, maju beberapa ratus meter karena tersapu ombak setinggi kurang lebih tiga meter.
Saat tsunami terjadi, sedang digelar Festival Nomoni, Festival Seni Budaya menyambut Hari Jadi Kota Palu di pantai itu.
Undangan festival yang rencananya dihadiri Menteri Pariwisata RI, juga warga Kota Palu, saat itu sudah mengerumuni 10 panggung yang sudah berdiri.
Selain banyaknya korban yang terdampak tsunami, infrastuktur di Jalan yang mengelilingi bibir pantai juga terdampak.
Sisa-sisa panggung Festival Nomoni tampak menyangkut di bagian bangunan di Jalan Rajamoili yang juga hancur.
Kantor Stasiun TVRI Palu rusak parah, sebuah mobil bahkan menyangkut di atap bangunan itu.
Tidak hanya itu Kantor Ditlantas Polda Sulawesi Tengah juga rusak parah.
Beberapa mobil bahkan bertumpuk-tumpuk di salah satu sisi bangunan yang menghadap ke pantai.
Di Jalan yang sama, jembatan Ikonik Kota Palu, Jembatan Palu Empat atau Jembatan Kuning kini tak berbentuk.
Jembatan yang dulu menjadi pelengkap kecantikan pantai Talise terputus dan ambruk.
Saat suarasurabaya.net berkunjung ke sana, warga banyak yang penasaran mengabadikan pemandangan itu dengan ponselnya.
Dari dampak yang ditimbulkan sangat terasa bagaimana bencana itu begitu mengerikan. Kota Palu saat ini bisa dikatakan lumpuh.
Aktivitas ekonomi tidak berjalan. Kantor-kantor rusak dan toko-toko tutup karena khawatir dijarah. (den/dwi)