Jumat, 22 November 2024

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo Gunakan Sampah untuk Pembayaran Iuran

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Edi Priyanto pengelola Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo saat launching program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) tahun 2018-2019, Sabtu (24/11/2018). Foto: Istimewa

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo kini telah mulai berlakukan pembayaran iuran rutin warga. Mereka tidak lagi menggunakan uang, namun pembayaran iuran dapat dilakukan dengan menyetorkan sampah terpilah seperti botol minuman, plastic, kertas dan kardus.

Hal tersebut disampaikan oleh Edi Priyanto pengelola Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo pada saat memberikan testimoni dan Tanya jawab dalam kegiatan launching program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) tahun 2018-2019.

Edi Priyanto pada awal testimoninya menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu selama 200 hingga 1.000 tahun agar sampah plastik bisa terurai. Begitu juga dengan jenis pempers/popok yang membutuhkan 550 tahun untuk bisa terurai dan sampah botol memerlukan waktu untuk terurai sekitar 450 tahun.

“Hal ini harus menjadi perhatian seluruh warga dan masyarakat, bahwa sampah yang ada disekitar harus dipilah dan diolah dengan sebaik-baiknya, salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan pemilahan dan pengolahan sampah dari masing-masing rumah tangga,” jelas Edi berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Edi mengatakan, saat ini dirinya telah mendorong kepada para warganya untuk terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Mulai dari pengembangan budidaya hidroponik, pembuatan souvenir dari bahan daur ulang, pembuatan pupuk kompos organik dengan menggunakan komposter aerob dan takakura serta memproduksi pupuk cair organik secara massal.

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo pasca dinobatkan sebagai desa/kelurahan terinovatif pada SBH tahun 2017-2018, kini telah dijadikan role model dalam pengelolaan sampah bagi masyarakat. Sehingga banyak kalangan dari masyarakat. institusi dan lembaga pendidikan melakukan kegiatan kunjungan dan belajar langsung dilokasi.

Program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) 2018-2019 sendiri telah resmi di launching langsung oleh Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo, pada hari Sabtu (24/11/2018).

Dalam launching program SBH 2018-2019 itu juga digelar bazar produk daur ulang dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo. SBH merupakan kegiatan peduli lingkungan, sebagai wahana edukasi, merubah mindset dan perilaku masyarakat dalam meningkatkan kepedulian dan partisipasi menciptakan kelestarian lingkungan.

Dalam program SBH ini masyarakat akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana pengelolaan sampah agar sampah rumah tangga tidak hanya dibuang begitu saja. Melainkan dapat dimanfaatkan menjadi barang ekonomis atau dapat dijual. Khusus sampah organik dapat dimanfaatkan atau diolah sebagai pupuk. Sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan atau dikomersialkan.

Setiap desa/kelurahan menunjuk salah satu RT sebagai percontohan mengelola sampah rumah tangga dan selanjutnya diikutkan kompetisi antar desa. Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar dapat mengubah kondisi lingkungan secara signifikan.

Semangat SBH diarahkan untuk mengubah pola pikir warga Sidoarjo agar mau mengurangi sampah semaksimal mungkin dan diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di Kabupaten Sidoarjo.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs