Menyadari terjadinya gempa di Lombok NTB, Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, Situbondo, dan Madura, Jawa Timur, telah membuat ribuan orang meninggal, terluka, kehilangan tempat tinggal dan banyak bangunan yang rusak, maka Konsorsium Gus Dur menggelar doa dan tahlil bersama.
Sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang menimpa saudara-saudara tersebut, Konsorsium Kader Gus Dur menggelar Tahlil dan doa bersama.
“Tujuan acara ini agar tidak lagi terjadi gempa dan tsunami, saudara kita diberikan kesabaran, ketabahan, dan diringankan bebannya oleh Allah SWT,” ujar Mustaqim, panitia acara di Rumah Pergerakan Gus Dur, Kalibata, Kamis malam (11/10/2018).
Selain itu tahlil dan doa ini sebagai bentuk upaya untuk melanjutkan cita-cita kemanusiaan Gus Dur.
“Ini menjadi tekad Kader Gus Dur untuk meneladani Gus Dur untuk selalu peduli terhadap urusan umat,” ujar Mustaqim.
Husain Syifa, Ketua Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara) mengatakan tahlil ini merupakan upaya merawat tradisi nusantara.
“Tahlil merupakan kombinasi antara agama dan budaya lokal yang harus dijaga,” kata dia.
Acara ini juga merupakan wahana untuk kembali menyatukan kader-kader Gus Dur dalam merawat cita-cita Bapak Bangsa itu untuk kemaslahatan umat.
“Dan, rumah pergerakan ini merupakan rumah bersama untuk mewujudkan cita-cita Gus Dur, ” pungkasnya.
Selain doa dan tahlil bersama, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid Ketua Umum Konsorsium Kader Gus Dur, sudah mengirimkan bantuan dua truk tronton minuman, makanan dan obat-obatan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.(faz/dwi)