Kereta Api Jayabaya terkena imbas insiden kerusuhan yang terjadi di Stasiun Gubeng Surabaya, Sabtu (4/8/2018) pada pukul 24.00-04.00 WIB.
Diduga, kerusuhan itu terjadi karena ulah dari sekelompok atau oknum suporter bola, yang berselisih dengan suporter lainnya dan mengincar kereta api yang membawa penumpang dari Jakarta.
Gatut Sutiyatmoko Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya mengatakan kerusuhan itu terjadi mulai dari Stasiun Pasar Turi hingga ke Stasiun Wonokromo dan Waru.
Mereka melempari kereta api yang sedang melintas dengan menggunakan batu. Bahkan, ketika kereta berhenti di Stasiun Gubeng, mereka juga memaksa masuk dan membuat kerusuhan.
Akibatnya, salah satu penumpang menjadi korban pengeroyokan dari oknum tersebut di sebuah minimarket yang berada di dalam lingkungan stasiun.
Dari penyelidikan petugas, oknum tersebut mengeroyok penumpang karena diketahui ber KTP Jakarta. Korban menderita luka sobek di bagian kepala dan memar di wajah.
“Iya benar sempat terjadi kerusuhan, sampai petugas kami kewalahan. Diduga, pemicunya karena salah satu pertandingan yang melibatkan salah satu oknum suporter. Seperti balas dendam. Tapi sudah ditangani, kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk korban yang dikeroyok, sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Gatut, saat dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu (4/8/2018).
Akibat kerusuhan itu, lanjut dia, banyak beberapa kaca kereta api dan kaca pintu kantor pecah. Selain KA Jayabaya, beberapa kereta api lainnya juga terkena imbas yang sama. Seperti KA Kertajaya yang juga menjadi sasaran pelemparan batu dan menyebabkan 10 kaca kereta api pecah. Begitu juga dengan KA Logawa.
Gatut mengatakan, kereta api yang menjadi sasaran itu memang sedang membawa beberapa penumpang dari Jakarta, termasuk para suporter bola yang memiliki tujuan ke Malang untuk menyaksikan sebuah pertandingan. Tanpa diduga, ternyata kedatangan mereka di nanti oleh oknum suporter bola lainnya yang diduga berselisih dengan mereka.
“Ada sekitar 300 oknum suporter yang berada di luar stasiun gubeng lama dan baru, yang indikasinya akan melakukan sweeping penumpang dari Jakarta,” tuturnya.
Pasca insiden itu, kata dia, kaca yang pecah sudah diganti oleh Depo Kereta Api dan KA Jayabaya serta beberapa kereta lainnya yang terkena imbas, juga sudah beroperasi seperti biasanya. Gatut mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi dengan berkoordinasi bersama pihak kepolisian setelah kejadian itu. Pihak KAI juga menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk mengusut kasus itu beserta pelakunya.
“Beberapa oknum yang melakukan kerusuhan sudah diamankan oleh polisi. Kami menyerahkan semuanya ke pihak yang berwajib dan akan menambah personel apabila ada penumpang atau saat momen pertandingan yang potensi ricuh,” jelasnya. (ang/iss)