Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masih berupaya mengusut kasus dugaan suap terkait perizinan dan pengurusan penempatan jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Hari ini, Jumat (9/3/2018), KPK memanggil Sunardi anggota DPRD Kabupaten Jombang periode 2014-2019 dari Partai Golkar, untuk diperiksa sebagai saksi.
Sunardi diketahui merupakan anggota tim sukses Nyono Suharli Wihandoko yang kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Jombang pada Pilkada 2018.
Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK mengatakan, Sunardi akan dimintai keterangannya untuk tersangka atas nama Nyono Suharli Wihandoko Bupati Jombang non aktif.
Sekadar diketahui, Minggu (4/2/2018), KPK menetapkan Nyono Suharli Wihandoko sebagai tersangka penerima suap, serta Inna Silestyowati Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sebagai tersangka pemberi suap.
Penetapan status hukum itu dilakukan sesudah KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di tiga lokasi terpisah, Sabtu (3/2/2018).
Dari tangan Bupati Jombang, KPK menemukan uang tunai sekitar Rp25 juta dan 9500 Dollar AS yang diduga sisa pemberian Inna Silestyowati.
Pemberian itu, menurut KPK, adalah suap supaya Bupati Jombang menetapkan Inna Silestyowati sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang definitif.
Sedangkan Nyono yang berniat menjadi Bupati Jombang periode 2018-2023, menerima uang suap itu untuk biaya pemenangannya di Pilkada 2018.
Uang suap diduga berasal dari kutipan jasa pelayanan kesehatan/dana kapitasi 34 puskesmas di Jombang, yang dikumpulkan sejak Juni 2017, sebanyak Rp434 juta.
Atas perbuatan korupsi yang disangkakan, Nyono Suharli Wihandoko dan Inna Silestyowati, terancam hukuman penjara serta denda sejumlah uang. (rid/dwi/rst)