Sabtu, 23 November 2024

Jusuf Kalla Pimpin Pemusnahan 2,6 Ton Sabu

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jusuf Kalla Wakil Presiden memimpin pemusnahan Sabu seberat 2,6 ton di Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Jusuf Kalla Wakil Presiden memimpin pemusnahan Sabu seberat 2,6 ton di Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).

Pemusnahan barang bukti 2,6 ton Sabu ini merupakan hasil kerja keras Badan Narkotika Nasional (BNN), Bareskrim Polri, TNI dan Bea Cukai.

Hadir dalam acara pemusnahan sabu ini diantaranya Oesman Sapta Odang Ketua DPD RI, Bambang Soesatyo Ketua DPR RI dan perwakilan dari Panglima TNI.

Jusuf Kalla mengatakan, barang bukti sabu 2,6 ton yang dimusnahkan ini bisa lebih sedikit dari yang beredar. Kata Wapres, sabu yang dimusnahkan ini harganya bisa sampai triliunan rupiah.

“Bisa kalian lihat, sabu yang saya pegang ini harganya bisa miliaran rupiah. Kalau ton-ton an, bisa dibayangkan berapa harganya? Bisa triliunan,” kata Kalla saat akan memasukkan barang bukti sabu untuk dimusnahkan.

Menurut Kalla, perlu kerja sama antara aparat dan masyarakat untuk mencegah beredarnya narkoba, mengingat ancaman narkoba sangat berbahaya.

Wapres juga mengapresiasi BNN, Bareskrim Polri, TNI dan Bea Cukai atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan narkoba ke Indonesia.

“Saya beri apresiasi kepada petugas yang telah berhasil mengungkap kejahatan narkoba. Ke depan perlu kerja keras dan kerja sama juga dengn masyarakat untuk mencegahnya,” tegas Kalla.

Sekadar diketahui, pengungkapan 2,6 ton Sabu ini dimulai awal Oktober 2017, BNN menerima info melalui kerja sama internasional kalau akan ada pengiriman narkoba jenis sabu dalam jumlah besar ke wilayah Indonesia menggunakan kapal laut.

Menindaklanjuti info tersebut BNN menugaskan agen ke Thailand dan Myanmar untuk bekerja sama dengan petugas setempat untuk menangkap dan mencegat kapal yang dicurigai membawa sabu. Namun kapal yang diduga berisi narkoba tersebut tidak memasuki wilayah Indonesia melainkan langsung dari laut Andaman menuju ke daerah Australia.

Dengan fakta tersebut, awal Desember 2017, BNN meneruskan info ke Australian Federal Police(AFP) bahwa ada kapal yang dicurigai berisi narkoba menuju Australia. Beberapa hari kemudian tanggal 21 desember 2017,AFP menginfokan bahwa pihak otoritas Australia telah berhasil menyita 1,2 ton sabu namun kapal pembawa tidak tertangkap, diperkiraan kapal yang lolos tersebut masih membawa narkoba kurang lebih 1,1 ton.

Atas kerjasama TNI AL dan BNN, pada tanggal 7 Februari 2018 telah ditangkap sebuah kapal bernama Sunrise Glory diselat Philip, Batam yang berisi kl 1,1 ton sabu dengan 4 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Kapal Sunrise Glory ini sudah dirubah namanya dari Sun De Man, kapal ini juga telah menurunkan narkoba seberat 1,2 ton di Australia,pengembangan 2 kasus tersebut di Taiwan oleh cost guard ditangkap kapal bernama Ji Shou membawa 831 kg sahu dengan empat orang tersangka salah satunya WNI, para tersangka juga adalah ABK kapal sunrise glory/sun de man sebelum ditangkap di Batam.

Dalam kasus lain Dit 4 Bareskrim juga menangkap kapal di perairan anambas, Kepri yang membawa 1,6 ton sahu, dengan tersangka 4 orang. (faz/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs