Joko Widodo Presiden RI merasa geram dengan maraknya aksi terorisme yang terjadi dalam waktu seminggu terakhir.
Belum lepas dari ingatan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018), hari ini kembali terjadi ledakan bom di gerbang Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Jokowi Presiden, aksi teroris itu sangat biadab dan merupakan bukti kalau mereka adalah pengecut.
Maka dari itu, Jokowi menegaskan Pemerintah akan membasmi teroris sampai ke akar-akarnya.
“Setelah kejadian di tiga lokasi di Surabaya kemarin, dan tadi malam di Sidoarjo, pagi hari ini terjadi lagi bom bunuh diri di Surabaya. Itu adalah tindakan pengecut dan sangat biadab. Saya tegaskan, kita akan lawan dan basmi terorisme sampai ke akar-akarnya,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Presiden juga memerintahkan Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri supaya anggotanya menindak tegas, tanpa kompromi untuk menghentikan aksi-aksi terorisme di lapangan.
Seperti diketahui, hari Selasa (8/5/2018), narapidana teroris melakuan aksi kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, hingga mengakibatkan lima anggota Polri meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat.
Beberapa hari kemudian, Bripka Marhum Prencje Anggota Satuan Intelijen Brimob, meninggal dunia akibat ditikam seorang pria terduga teroris, di halaman Kantor Intelijen Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018) malam.
Kemarin sekitar pukul 7.15 WIB, akti bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146, Surabaya.
Akibat aksi biadab itu, 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 40 orang mengalami luka-luka, sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. (rid/ipg)