Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Ingin Kemitraan ASEAN-India Ciptakan Kestabilan Indo-Pasifik

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden (dua dari kiri) saat berjalan bersama Kepala Negara/Kepala Pemerintahan ASEAN lainnya dan Narendra Modi Perdana Menteri India untuk berfoto bersama, di KTT Peringatan ASEAN-India, Rasthrapati Bhawan, Kamis (25/1/2018). Foto: Setpres

Joko Widodo Presiden mengatakan, ekosistem damai, stabil, dan sejahtera harus terbentuk di lingkar Samudera Hindia dan Samudera Pasifik di Lingkar Indo Pasifik.

Hal ini dia sampaikan ketika berbicara di KTT Peringatan ASEAN-India sesi retreat Perdana Menteri India dengan Kepala Negara/Kepala Pemerintahan ASEAN di Rasthrapati Bhawan, Kamis (25/1/2018).

“Saya percaya melalui ASEAN-lead mechanism dan melalui kemitraan ASEAN-India kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera dapat tercapai,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, konsep Indo-Pasifik secara alami dapat dikembangkan berdasarkan Treaty of Amity and Cooperation of ASEAN yang mana semua negara kunci telah menjadi pihak dari treaty (perjanjian) tersebut.

“Pengembangan konsep Indo-Pasifik, juga harus dilakukan secara terbuka, transparan, inklusif didasarkan pada habit of dialogue; dilandasi keinginan untuk bekerja sama, serta menjunjung tinggi hukum internasional,” kata dia.

Dengan konsep seperti ini, ujar Presiden, maka akan dapat dihindari rivalitas yang tidak sehat yang dapat menimbulkan “power projection”.

Pengembangan konsep Indo-Pasifik akan baik jika dilakukan melalui pendekatan building blocks, antara lain melalui penguatan kerja sama bilateral dan pluri-lateral seperti ASEAN-India, penguatan mekanisme kawasan seperti IORA di Samudra Hindia, dan ASEAN-lead Mechanisms khususnya East Asia Summit (EAS) Samudra Pasifik; pengkaitan dan pengintegrasian mekanisme kerja sama Samudra Hindia dan Pasifik.

“Dengan penguatan building blocks akan tercipta pula kawasan Indo-Pasifik yang menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan dan industri dunia,” tutur Presiden.

Jokowi Presiden menggarisbawahi bahwa kerja sama maritim adalah kunci dalam pengembangan arsitektur kawasan Indo-Pasifik dan Indonesia memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kerja sama maritim baik melalui IORA maupun EAS.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan penghargaan atas dukungan India terhadap sentralitas ASEAN. Saya optimis, ASEAN dan India akan dapat menjadi tulang punggung kerja sama Indo-Pasifik,” ucap Presiden.

Di awal pidatonya, Presiden mengatakan bahwa tahun lalu, kita memperingati 50 tahun berdirinya ASEAN. Pada saat yang hampir bersamaan juga memperingati 25 tahun kemitraan ASEAN-India.

“Jika selama 50 tahun ASEAN telah berhasil menciptakan ekosistem perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara maka kemitraan ASEAN-India juga harus dapat memberikan kontribusi yang sama untuk kawasan yang lebih luas,” kata Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Iriana Ibu Negara, Darmin Nasution Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dan Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan.

Sebelum mengikuti retreat, Presiden bersama Iriana Joko Widodo Ibu Negara terlebih dahulu menghadiri jamuan makan siang untuk Kepala Negara/ Pemerintahan Anggota ASEAN bersama Ram Nath Kovind Presiden India dan Ibu Savita Kovind yang diakhiri dengan foto bersama.

Setelah retreat, Jokowi Presiden bersama Kepala Negara/Kepala Pemerintahan ASEAN lainnya dan Narendra Modi Perdana Menteri India berjalan kaki menuju Mughal Gardens untuk mengikuti foto bersama. Pada saat foto bersama, Jokowi berdiri di antara PM Kamboja dan PM Laos.

Petang harinya, Presiden akan mengikuti upacara penyambutan ASEAN-India Commemorative Summit dan peluncuran ASEAN-India Commemorative Stamps di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi.(jos/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs