Sabtu, 23 November 2024

Jepang Sumbangkan Rp23 Miliar untuk Korban Bencana Sulteng

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Taro Aso (tengah) Menteri Keuangan Jepang, Haruhiko Kuroda (kanan) Gubernur The Bank of Japan dan Masatsugu Asakawa Wakil Menteri Keuangan Bidang Hubungan Internasional Jepang dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018). Foto: Antara

Pemerintah dan perusahaan swasta Jepang memberikan bantuan darurat senilai Rp23 miliar sebagai respons terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Kami memberikan bantuan sebagai bentuk respons cepat, sekaligus membagikan keahlian yang dimiliki Jepang dalam pengalaman penanganan bencana,” kata Taro Aso Menteri Keuangan Jepang dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018) malam.

Antara melansir, bantuan darurat senilai Rp23 miliar yang bertujuan menyelamatkan jiwa para korban terdiri dari penyaluran barang bantuan darurat senilai Rp3 miliar dan bantuan dari 60 perusahaan asal Jepang sebesar Rp20 miliar.

Jepang juga mengirimkan tim Pasukan Bela Diri Jepang (Japan Disaster Relief). Sebuah pesawat Hercules C-130-H dan sekitar 50 anggota Pasukan Bela Diri Jepang mengirimkan barang barang bantuan darurat dan mengangkut para pengungsi.

Selain bantuan darurat, Jepang juga memberikan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah bencana yang memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Jepang.

Survei Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) juga akan dilakukan untuk membuat cetak biru rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan konsep build back better.

Kemudian, Jepang juga memberikan bantuan penanggulangan gempa dan tsunami sebagai bentuk dukungan agar tidak jatuh korban dalam jumlah yang besar. Bantuan tersebut berupa bantuan barang dan non-barang.

Bantuan berupa barang yaitu seismograf atau alat sensor getar pada 93 titik di wilayah Indonesia pada tahun ini. Proyek tersebut merupakan hibah dengan nilai Rp187,5 miliar.

Kemudian, bantuan berupa non-barang yaitu dalam bentuk kerja sama peningkatan kemampuan. Bantuan ini terkait pemanfaatan informasi bencana melalui penguatan kemampuan pengumpulan informasi bencana guna merumuskan rencana penanggulangan bencana.

Beberapa tenaga ahli penanggulangan bencana dari JICA juga tengah melakukan tugasnya di BNPB dan Kementerian PUPR yang mengemban tugas pemulihan dan rekonstruksi bencana.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs