Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah proyek pembangunan di tiga kabupaten di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Tuban, dan Situbondo. Dana senilai Rp3 miliar itu digunakan untuk membangun rumah bersalin dan rehabilitasi gedung sekolah.
Masaki Tani, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya mengatakan, bantuan ini merupakan tekad dari Pemerintah Jepang untuk terus berkontribusi di bidang keamanan manusia tingkat akar rumput khususnya di Jawa Timur.
“Melalui bantuan hibah ini masyarakat setempat dapat memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia dan meningkatkan kesejahteraan daerah penerima bantuan hibah,” kata Masaki Tani dilansir Antara, Jumat (16/3/2018).
Menurutnya, acara penandatanganan bantuan hibah ini sudah dilakukan di Surabaya pada 12 Maret 2018 lalu. Acara itu selain dihadiri Masaki Tani sebagai Konsul Jenderal Jepang di Surabaya juga dihadiri perwakilan dari tiga lembaga penerima bantuan.
Bantuan Pemerintah Jepang tersebut terdiri dari proyek rehabilitasi gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda di Kabupaten Bojonegoro, proyek pembangunan Gedung MI Muhammadiyah 1 di Kabupaten Tuban dan proyek peningkatan fasilitas rumah bersalin di Kabupaten Situbondo.
Adapun nilai proyek rehabilitasi gedung MI Miftahul Huda di Bojonegoro sekitar Rp946.713.000. MI Miftahul Huda sendiri terletak di Desa Senganten atau sekitar 20 kilometer dari pusat Kabupaten Bojonegoro.
Sekolah ini memiliki 114 murid, empat kelas di antaranya masih menggunakan bangunan yang terbuat dari kayu. Maka proyek ini akan merehabilitasi dua ruang kelas dan ruang guru.
Selain itu juga akan dibangun dua ruang kelas baru, satu perpustakaan dan ruang laboratorium IPA, serta pembangunan toilet. Semua pembangunan ini untuk mendukung lingkungan pendidikan yang lebih baik bagi murid-murid MI Miftahul Huda.
Sedangkan nilai proyek bantuan hibah berupa pembangunan gedung MI Muhamamdiyah 1 Karangagung di Tuban sekitar Rp926.178.000. MI Muhammadiyah 1 terletak di desa Karangagung Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban yang saat ini menaungi 364 murid.
Selama ini para murid harus memakai kelas secara bergantian dengan SMA setempat. Untuk mendukung lingkungan belajar di MI Muhammadiyah 1 Karangagung akan dibangun enam kelas baru. Dua unit toilet beserta pengadaan kelengkapan belajar mengajar juga akan dibangun menggunakan dana hibah ini.
Begitu juga proyek peningkatan fasilitas rumah bersalin di Situbondo yang dianggarkan dengan nilai proyek Rp1.336.219.300. Rumah bersalin tersebut mendapat bantuan karena selama ini tidak memiliki fasilitas bersalin yang memadai. Sedangkan jumlah angka kematian ibu hamil dan bayi di Kecamatan Sumbermalang tergolong tinggi di kabupaten Situbondo.
Selain itu masih banyak ibu hamil dan orang tua balita yang masih kesulitan mendapatkan pengarahan mengenai gizi di Kecamatan Sumbermalang.
Sehingga pada Proyek ini akan dibangun satu rumah bersalin beserta dengan pengadaan alat medis dan akan diadakan pelatihan baik untuk ibu hamil maupun kepada kader-kader posyandu di Kecamatan Sumbermalang, Situbondo. (ant/tna/den)