Menyambut Pilkada Serentak 2018, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) peningkatan ketertiban dan keamanan wilayah Jawa Timur. Rakor bertemakan “Jawa Timur Aman dan Kondusif Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018” ini diselenggarakan di Gedung Convention Hall Grand City Mall, Surabaya, Selasa (20/3/2018).
Rakor dihadiri sejumlah jajaran dari Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepala Bakesbangpol Jatim, Ketua KPU se-Jatim, Ketua Panwaslu se-Jatim, Bawaslu Provinsi Jatim, dan stakeholder lainnya. Adapun topik yang dibahas dalam rapat terkait upaya untuk menekan potensi konflik saat Pilkada dengan memetakan beberapa daerah-daerah yang memiliki kerawanan.
Soekarwo Gubernur Provinsi Jatim mengatakan, upaya dilakukan untuk menjaga kondusifitas yang selama ini sudah terjalin baik di Jatim. Menurutnya, ada banyak hal harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya potensi konflik selama Pilkada Serentak 2018 berlangsung.
“Banyak hal yang harus diwaspadai. Salah satunya, berita hoax. Itu dampaknya luar biasa sekali. Rawan terjadinya kericuhan. Kami siap memberikan dukungan penuh dan serius, tentang kegiatan yang bertujuan mensosialisasikan bahaya hoax,” kata Soekarwo.
Untuk mengantisipasi berita hoax, lanjut Soekarwo, pihaknya akan menjalin sinergitas bersama aparat kepolisian, TNI, Pemda dan seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan Jatim.
“Saya harap, seluruh komponen harus solid. Sehingga, saat Pilkada ini berlangsung, Jatim tetap aman dan damai,” tuturnya.
Forkopimda dan Forkopimcam Jawa Timur tidak lupa memberi penyikapan terkait upaya keamanan menjelang Pilkada Serentak 2018.
Pihaknya mengaku ada beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya mendukung pelaksanaan pemilukada 2018 dengan tertib dan damai, mendukung pelaksanaan tahapan pemilukada secara demokratis sesuai aturan hukum, menolak segala bentuk kampanye hitam dan politik uang, menolak berita hoax, ujaran kebencian serta berpartisipasi aktif mewujudkan kamtibmas yang kondusif. (ang/tna/rst)