Menjelang pertandingan Laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC, Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya mengimbau kepada seluruh suporter untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan berbagai macam penipuan yang rentan terjadi.
Salah satunya maraknya perbuatan calo, yang sering memanfaatkan moment pertandingan, dengan menjual tiket bodong atau tiket palsu. Rudi menegaskan bahwa tiket pertandingan itu benar-benar sudah terjual habis dan tidak tersisa.
“Jangan percaya dengan informasi penjualan tiket, yang masih ada. Karena jelas, tiket sudah habis. Tidak ada penjualan lagi. Jangan percaya sama calo, itu yang harus di waspadai,” kata Rudi, Sabtu (5/5/2018).
Sejak kemarin, Jumat (4/5/2018), kata Rudi, tiket sudah dinyatakan habis. Dia mengimbau apabila masyarakat masih menemukan adanya calo yang menjual tiket, agar dilaporkan ke pihak kepolisian. Karena polisi akan menindak tegas calo yang sengaja menjual tiket bodong.
“Kami tidak main-main. Jangan sampai ada yang nekat jadi calo. Karena kami akan tindak tegas. Kalau masyarakat menemukan, segera laporkan ke kami,” tegasnya.
Selain calo, lanjut Rudi, pihak kepolisian juga akan menindak tegas para jukir liar. Sebelum pertandingan, pihak kepolisian gencar melakukan razia jukir liar di Surabaya. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan ratusan jukir liar. Itu dilakukan sebagai bentuk penertiban dan memberikan rasa nyaman serta aman, menjelang pertandingan Persebaya dan menyambut bulan suci Ramadhan.
“Razia tetap kami lakukan, sampai menjelang puasa. Terutam jukir liar yang sering meresahkan. Menarik tarif tidak sesuai dan mengganggu ketertiban umum,” kata dia.
Rudi juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan razia miras, di tempat-tempat potensial. Termasuk para penonton yang akan masuk akan melalui pemeriksaan ketat. Bagi penonton yang bau alkohol, tidak akan diizinkan masuk, meskipun telah memiliki tiket.
“Yang tercium bau alkohol tidak boleh masuk. Besok kita sweeping. Lalu strategi selnjutnya kita lakukan pengamanan. Kita akan menerapkan penjagaan di semua titik, mulai dari tempat datangnya para suporter. Kita pastikan besok hanya dihadiri bonek saja,” jelasnya.
Rudi juga berpesan kepada bonek maupun bonita, harus bisa menunjukkan sikap kedewasaannya sebagai tuan rumah yang baik dalam menjamu klub Arema. Suporter Persebaya harus bisa sportif, berani tertib dan siap menang maupun kalah.
“Saya harap Bonek dan Bonita bisa menjadi tuan rumah yg baik, kita terima apapun nanti hasilnya. Jangan sampai merusak fasilitas atau mengganggu orang lain. Karena itu sudah masuk jalur hukum. Apapun tentang melanggar hukum, akan kami tindak tegas Tapi saya percaya, Bonek wani tertib,” ujarnya.
Bentuk ketertiban itu misalnya suporter yang datang ke lokasi harus membawa tiket, dan tidak menerobos masuk. Selain itu juga tertib memarkirkan kendaraannya di lokasi, yang sudah ditentukan oleh panitia. Adapun suporter yang tidak kebagian tiket, kata Rudi, bisa ikut menonton bareng di sejumlah Polsek, yang sudah disiapkan layar lebar.
“Bonek harus wani tertib. Tertib itu beli tiket, datang bawa tiket, tertib berlalu lintas, parkir, hingga tidak mengganggu atau merusak barang umum, dan tidak mengganggu kepentingan masyarakat lainnya. Itu baru bonek zaman now,” katanya. (ang/iss)