Pemerintah Kota Surabaya menaikkan kapasitas pompa air di 18 lokasi untuk menghadapi datangnya musim hujan pada bulan Oktober dasarian tiga.
Samsul Hariyadi Kepala Bidang Pengendalian Banjir Dinas PU Surabaya mengatakan, kapasitas pompa yang tadinya 1,5 meter kubik per detik, ditingkatkan jadi 3 meter kubik.
“Khusus pompa di Balong menjadi 5 meter kubik karena rumah pompa di sana mencakup wilayah yang lebih luas. Kalau ada genangan, bisa cepat surut,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (19/9/2018).
Berikut lokasi 18 rumah pompa yang kapasitasnya dinaikkan: Jagir Kalimir, Simo Lawang, Gunungsari 2, Grahadi, Balong, Kebon Agung, Boezem Morokrembangan, Boozem Wonorejo, Kalisari, Kalibokor, Jeblokan, Tambak Wedi, Kenari, Bratang, Dinoyo, Kenjeran, Darmokali, dan Petekan.
Langkah tersebut ditempuh untuk mempercepat aliran air karena setiap tahun intensitas curah hujan semakin tinggi.
Perlu diketahui, sampai saat ini Kota Surabaya telah memiliki sekitar 350 pompa yang tersebar di 59 lokasi se-Surabaya. Satu lokasi isinya 2 sampai 7 pompa. Sejumlah 168 pompa di antaranya telah diremajakan.
“Protap kami, kalau cuaca mendung, pompa sudah dinyalakan. Begitu hujan, secara bertahap akan dilakukan penyalaan untuk pompa-pompa berikutnya,” ujarnya.
Selain pompa, seluruh sungai di Kota Surabaya sudah dikeruk mulai bulan Januari. Masyarakat juga diminta secara aktif ikut menjaga kebersihan saluran air dengan tidak membuang sampah sembarangan.(iss/ipg)