Minggu, 19 Januari 2025
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Jatim Unggulkan Inovasi Kabinet Arabika dan Layanan Terpadu Pekerja Migran

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Dr. H. Soekarwo Gubernur Jawa Timur pada acara Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Selasa (17/7/2018). Foto: Humas Pemprov Jatim

Kolaborasi Pembinaan Ekonomi Terpadu Kopi Arabika (Kabinet Arabika) dan Sarana Informasi dan Pelayanan Terpadu Pekerja Migran Indonesia (simPadu-PMI) Jawa Timur masuk sebagai 99 top inovasi pelayanan publik nasional Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2018. Saat ini keduanya sedang dalam proses penilaian menjadi 40 top inovasi nasional.

Paparan tentang kedua inovasi layanan publik ini dilakukan Dr. H. Soekarwo Gubernur Jawa Timur di Kantor Kemenpan RB Jl. Jendral Sudirman Kav. 69, Jakarta, Selasa (17/7/2018), pada acara Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN, dan BUMD yang berlangsung pada tanggal 9-23 Juli 2018.

Bertindak sebagai panelis atau tim penguji terdiri dari lima orang, yaitu Prof JB Kristiadi, Prof. Eko Prasojo, Dr. Wawan Sobari, Nurzaman Mochtar, dan Indah Suksmaningsih.

Soekarwo menjelaskan, Kabinet Arabika merupakan salah satu cara untuk mengajak petani di Jatim menjadi lebih sejahtera. Konsep dasar dari inovasi Kabinet Arabika ini adalah memberikan nilai tambah kepada petani kopi khususnya arabika, yang peminat dan harga pasar lebih bagus 2,5 kali lipat dibandingkan dengan kopi robusta.

Agar nilai tambah petani meningkat, lanjut Pakde Karwo, perlu dilakukan intervensi pemerintah, mulai kualitas dan kuantitas bibit di petani, pendampingan pada saat tanam dan panen, pengolahan produksi di tingkat petani, pemasaran, sampai dengan pembiayaan bunga rendah.

Langkah itu dilakukan karena permasalahan-permasalahan seperti lambatnya pengembangan kopi arabika yang disebabkan kualitas bibit tidak unggul, kualitas produksi kurang berdaya saing yakni asalan, hanya menghasilkan produk primer berupa biji, serta terbatasnya akses permodalan dan pemasaran.

Melalui inovasi tersebut, pendapatan petani bertambah besar. Apabila awalnya pendapatan petani hanya sebesar Rp70,3 miliar/tahun/ha atas penjualan greenbean asalan-ose kopi yang diambil tanpa melihat tingkat kemasakan. Dengan inovasi ini, pendapatan petani bertambah menjadi Rp266,6 miliar/tahun/ha atau naik 378 persen ketika menjual dalam bentuk greenbean premium. Sementara itu, ketika kopi dijual dalam bentuk greebean roasted nilainya menjadi Rp643,1 miliar atau naik 913 persen.

Pengembangan kopi arabika di Jatim selama ini meliputi area lahan seluas 16.691 ha dengan total produksi mencapai 6.829 ton/ tahun. Sementara, prospek dari kopi arabika Jatim sendiri memiliki potensi lahan sebesar 30.520 ha, yang tersebar di kawasan pengembangan ijen raung seluas 13.700 Ha, Argopuro 3.200 ha, Bromo Tengger Semeru 10.120 ha, dan Wilis seluas 3.500 ha.

Sementara itu, terkait inovasi sim-Padu PMI Pakde Karwo menjelaskan inovasi terutama berupa pendirian layanan satu atap, pembuatan layanan aplikasi informasi kerja, konsultasi dan pengaduan berbasis on line, dan konsultansi pemberdayaan pekerja migran Indonesia Jatim. Inovasi ini mampu mengubah pengiriman para tenaga kerja Indonesia (TKI) Jatim dari sektor informal menuju sektor formal sehingga lebih memberikan perlindungan terhadap para TKI dan turunnya pekerja migran bermasalah di tempat kerja.

Dengan inovasi ini, lanjutnya, para pekerja formal terdata dan terakses melalui sistem di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Jatim dan Kementerian terkait sehingga terhadap permasalahan-permasalahan yang ada bisa terdeteksi untuk diberikan bantuan penyelesaian. Sedangkan, untuk sektor informal yang sering terjadi permasalahan, pihaknya terus melakukan pembenahan sektor ini melalui peningkatan kualitas Balai Latihan Kerja.

Turut mendampingi Gubernur Jatim dalam kesempatan ini yaitu Ir Karyadi MM Kepala Dinas Perkebunan Prov. Jatim, Setiajid Kadisnaker Prov. Jatim, Benny Sampir Wanto Plt. Kepala Biro Humas dan Protokol, dan Budi Supriyanto Plt. Kepala Biro Organisasi Setda. Prov. Jatim. (iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
28o
Kurs