Riaz Januar Putra Saehu Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang pekerja migran tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 53.525 orang.
“Berdasarkan data dari BNP2TKI, Jawa Timur sebagai penyumbang tertinggi tenaga kerja migran di Tanah Air, bahkan Malang termasuk dalam 20 kota/kabupaten terbesar penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI),” kata Riaz di sela acara Konsultasi Publik Perlindungan dan Promosi Hak-hak Pekerja di ASEAN di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Senin (3/12/2018).
Karena tingginya minat masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri tersebut, kata Riaz melansir Antara, pihaknya akan akan mengampanyekan mengenai migrasi yang aman kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pekerja migran.
“Pemerintah juga telah merencanakan kegiatan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran dan orientasi prakeberangkatan sebagai bagian dari pelayanan kepada PMI,” tuturnya.
Sebab, lanjut Riaz, ketika PMI bekerja di luar negeri, bagi yang sudah berkeluarga, pasti akan meninggalkan anak-anak mereka di rumah, sehingga perlu ada pendampingan dari pemerintah untuk menangani kondisi ini, agar penjaminan hak-hak anak terkait pendidikan dan aspek lainnya dapat tetap berjalan dengan baik.
Sementara itu, Dr. Fauzan Rektor UMM mengapresiasi langkah Kemenlu melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN dalam melakukan pendampingan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).
Bagi Fauzan, hak-hak anak para pekerja migran juga perlu dijamin selama orangtuanya bekerja di luar negeri, seperti usaha yang tengah dicanangkan oleh Kemlu ini. (ant/nin/ipg)