Sabtu, 23 November 2024

Jatim Raih Penghargaan UNPSA 2018 dari Maroko

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jatim menerima penghargaan sebagai finalis dalam United Nations of Public Service Awards (UNPSA) 2018. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, pada Jumat (22/6/2018) malam. Foto: Humas Pemprov Jatim

Soekarwo Gubernur Jatim menerima penghargaan sebagai finalis dalam United Nations of Public Service Awards (UNPSA) 2018. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, pada Jumat (22/6/2018) malam.

Penyerahaan penghargaan dilakukan oleh E. D. Syarief Syamsuri Dubes RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, kepada Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim-mewakili Gubernur Jatim Pakde Karwo. Penyerahan ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari pelayanan publik internasional tahun 2018 di Marakesh, Maroko, tanggal 21 s.d 23 Juni 2018.

Dalam sambutannya, E. D. Syarief Syamsuri Dubes menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jatim yang telah menjadi finalis dalam acara ini.

“Saya bangga terhadap prestasi Jatim dan memberikan dukungan bagi delegasi Indonesia yang hadir pada acara UNPSA 2018 ini,” ujar Syarief Syamsuri berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (23/6/2018).

Memberikan sambutan pada acara sama, Diah Natalisa Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, mengatakan inovasi publik tahun 2018 yang diserahkan Indonesia kepada UNPS sebanyak 21 buah. Jumlah tresebut mengantarkan dua buah layanan publik, yakni dari Jatim dan Kab. Bintuni, sebagai finalisnya.

“Terimakasih kepada Jatim yang telah menjadi role model pelayanan publik nasional, dan sekaligus membantu penyusunan kebijakan-kebijakan publik selama ini,” ujarnya sambil menjelaskan pada tahun 2018 sendiri, Kemenpan telah menetapkan 99 buah inovasi terbaik di Indonesia.

Sementara itu, mewakili Pakde Karwo, Abdul Hamid Asisten Administrasi Umum menyampaikan ucapan terimakasih atas penghargaan Kemenpan, yang sekaligus menjadi motivasi bagi Jatim untuk terus mengentas kemiskinan di provinsi ini.

“Program kesalehan sosial menjadi salah satu bagian mengatasi kemiskinan yang ada,” ujarnya dalam acara yang antara lain dihadiri Rini Widyantini Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB dan Imanuddin Asisten Deputi Pelayanan Publik.

Program Jalin Matra

Penghargaan kepada Gubernur Pakde Karwo ini diberikan atas inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemprov Jatim dalam penanggulangan kemiskinan melalui program jalin matra atau jalan lain menuju mandiri dan sejahtera. Pemprov Jatim menggagasnya sebagai solusi atas banyaknya perempuan miskin yang menjadi kepala rumah tangga.

Program inovatif ini secara khusus dan inklusif menangani kemiskinan perempuan, berdasarkan data terpadu by name by address, dan out of the box. Program masuk dalam kategori pelayanan publik responsif gender untuk mencapai tujuan berkelanjutan atau sustainable development goal/SDG`s.

Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Juli 2012 menunjukkan bahwa jumlah kepala rumah tangga perempuan (KRTP) dengan status kesejahteraan 30% terendah di Indonesia sebanyak 2.864.364 KRTP, dengan Jawa Timur menempati posisi jumlah KRTP tertinggi sebanyak 700.160 atau 24,4%.

KRTP tanpa pendidikan atau hanya berpendidikan SD untuk perempuan sebanyak 91%, dibanding laki-laki sebesar 79%. Di bidang ketenagakerjaan, hanya 60,67% KRTP yang bekerja.

KRTP sendiri lebih rentan miskin karena memikul sendiri beban ekonomi keluarga. Selain itu, KRTP juga mengalami diskriminasi dalam hal akses permodalan, upah kerja dan kepemilikan properti. Ditambah, selama ini sasaran/target program penanggulangan kemiskinan tidak fokus dan tidak berbasis pada database.

Program jalin matra Pemprov bersifat partisipatif, yakni melibatkan partisipasi aktif KRTP dengan cara mengajak berbicara secara langsung, mengecek kebutuhan yang diinginkan, dan memberikan bantuan modal usaha sebesar 2,5 juta rupiah untuk usaha ekonomi produktif.

Inovasi ini mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, yakni antara lain mendorong persamaan gender dan mengurangi kemiskinan. Inovasi ini mampu memberdayakan 53.585 KRTP miskin melalui pemberian motivasi dan akses usaha ekonomi produktif. Tidak hanya itu, melalui website mothercharejatim.id juga telah tercipta jaringan usaha KRTP untuk mempromosikan produk usahanya.(tna/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs