Logo Wonderful Indonesia dipasang di sejumlah bus tingkat yang menjadi transportasi publik jurusan City-Mona Vale Sydney, Australia.
Ni Wayan Giri Adnyani Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/11/2018) mengatakan, pihaknya memanfaatkan bus tingkat di Sydney, Australia sebagai media branding logo Wonderful Indonesia.
“Ini bukan yang pertama kita lakukan. Sebelumnya, stiker Wonderful Indonesia sudah kita kenalkan pada masyarakat London, Inggris. Responnya cukup baik, untuk itu kita lanjutkan di Sydney,” ujarnya.
Logo tersebut dipasang di sejumlah bus transportasi publik jurusan City-Mona Vale Sydney. Selanjutnya, pihaknya mengatakan, nantinya stiker ini akan dipasangi gambar-gambar destinasi populer Tanah Air.
Ni Wayan mengatakan, cara ini efektif karena para penumpang akan melihat langsung promosi tersebut.
Selain di bus tingkat, Wonderful Indonesia juga muncul di Digital Billboard Entrance Sydney Domestic Airport. Destinasi yang ditampilkan di dalamnya adalah Candi Borobudur dan Pink Beach.
“Ini diharapkan akan semakin membuat orang-orang Sydney terpukau dan tertarik melihat keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Apalagi, bandara menjadi tempat yang cukup strategis untuk promosi wisata,” tukasnya.
Menurut Ni Wayan Giri, Sydney dipilih karena menjadi kota terbesar di Australia.
“Pastinya, hal ini membuat Wonderful Indonesia menjadi pusat perhatian warga setempat. Terlebih, full wrap yang ditampilkan juga sangat menarik,” katanya.
Pihaknya berupaya menampilkan gambar-gambar destinasi di Indonesia itu dengan semenarik mungkin agar tidak hanya enak dipandang, tapi juga banyak yang dijadikan objek untuk berfoto para warga yang melihat atau menaiki bus-bus tersebut.
“Pemilihan bus tingkat sebagai tempat untuk promosi Wonderful Indonesia kami harap tepat. Karena banyak warga Sydney yang menggunakan transportasi umum ini untuk berpergian. Jadi, Wonderful Indonesia bisa makin dilirik banyak orang,” katanya.
Arief Yahya Menteri Pariwisata menuturkan, promosi luar negeri menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Hal ini juga sejalan dengan target kunjungan wisman tahun 2018 sebanyak 17 juta.
Pariwisata Indonesia harus diperkenalkan dengan materi promosi yang menarik dan tampilan maksimal. Selama ini, kata Arief, Inggris dan Australia adalah dua negara yang mempunyai potensi besar dalam hal kunjungan wisata.
Khusus Uni Eropa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2017 mencapai lebih dari 1 juta orang.
“Inggris tercatat sebagai penyumbang wisatawan terbesar, hampir di angka 400 ribu wisman. Karena itu, kita harus lebih gencar menggarap pasar Inggris melalui berbagai promosi wisata, termasuk Australia,” katanya. (ant/nin)