Sabtu, 23 November 2024

ITS dan Lapan Kembangkan Sistem Antisipasi Tabrakan Kapal dengan Pipa Laut

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Penandatanganan MoU antara ITS dan Lapan. Foto: Humas ITS Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengembangkan pemanfaatan data satelit untuk pemantauan lingkungan dan kemaritiman, terutama dalam pengembangan Automatic Identification System (AIS).

Dr Eng Kriyo Sambodho ST MEng., Direktur Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS menjelaskan, adanya kerjasama ini sangat menguntungkan bagi Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal (PUI Kekal) ITS. Mereka bisa dengan mudah memanfaatkan data AIS milik Lapan untuk mendeteksi keberadaan kapal besar terhadap pipa laut.

Lebih lanjut, Sambodo menerangkan, pada dasarnya setiap kapal besar yang memiliki ukuran lebih dari 300 gross tonnage (GT) wajib dilengkapi data AIS. Ini untuk mempermudah pemilik kapal dalam memantau lokasi kapalnya. Namun, kekurangan pada data AIS ini, kata Sambodo, belum dilengkapi data lokasi pipa laut.

Sedangkan data tersebut, kata dia, sangat penting. Alasannya, jika keberadaan kapal berdekatan dengan pipa laut, hal itu akan sangat berbahaya. Hal itulah yang akan menjadi concern ITS bersama Lapan. Keduanya akan mengembangkan AIS agar memungkinkan kelengkapan data lokasi tersebut.

“Ketika kapal berhenti di dekat pipa laut, ada indikasi untuk melempar jangkar. Tindakan ini akan mempengaruhi kebocoran pipa yang bisa menimbulkan ledakan dan kebakaran seperti yang terjadi di Teluk Balikpapan kemarin itu,” kata Sambodo.

Oleh karena itu, lanjut dosen yang kerap disapa Dodhot ini, PUI Kekal ITS mencoba membuat inovasi baru. “Kalau data AIS ITS ini berhasil dikembangkan, maka akan lebih mudah bagi kapal untuk menghindari pipa laut, dan mengurangi risiko kecelakaan dan pencemaran lingkungan semacam itu,” jelas Sambodo.

Selain itu, imbuh Dodhot, kondisi pemanfaatan data untuk lokasi kapal dan pipa laut ini sifatnya masih terbatas hanya di daerah Singapura, Selat Madura, Jakarta, Sulawesi dan Kalimantan.

Bagi daerah-daerah yang lain masih memanfaatkan data gelombang radio. “Harapannya dengan adanya data satelit ini semua bisa ter-cover semuanya,” pungkas Sambodo.

Sekadar catatan, ITS bersama Lapan sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama pengembangan satelit ini di kantor Lapan di Bogor, pada awal April lalu. (tok/den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs