3M Indonesia bersama PT Inter Niaga Perkasa gelar demo dan trial 3M Mobile Safety Training, guna meningkatkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), bagi mahasiswa khususnya, menggandeng Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (21/2/2018).
Kegiatan yang dihelat di area kampus Departemen Teknik Kimia ITS ini dalam rangka peringatan Bulan K3 di Jawa Timur. ITS sendiri merupakan pergururan tinggi pertama di Jawa Timur yang digandeng oleh 3M Indonesia dan PT Inter Niaga Perkasa dalam kegiatan tersebut.
Menurut Zully, Kepala Divisi Personal Safety 3M Indonesia, kegiatan ini diadakan sebagai wujud komitmen perusahaannya untuk membantu memajukan budaya K3 di lingkungan industri di Indonesia. Terutama ditujukan kepada mahasiswa teknik yang nantinya akan berperan di lingkungan industri.
“Jangan sampai ketika lulus dan akan bekerja di lingkungan industri, mahasiswa memiliki badan yang tidak sehat akibat kecelakaan maupun paparan zat berbahaya karena tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri),” terang Zully.
Pada kegiatan itu digelar pengenalan jenis-jenis APD, pemilihan alat, fungsi, cara pemakaian dan lain-lain. Fasilitas penunjang edukasi dan pelatihan seputar K3 tersebut tersedia di dalam mobil 3M Safety Mobile Trainig Centre.
Melalui 3M Safety Mobile Trainig Centre, mahasiswa maupun dosen juga dapat secara langsung mencoba memakai peralatan K3 tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk membantu menaikkan keberhasilan pemakaian peralatan K3 serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dalam segala sektor kerja.
Sementara itu, ditambahkan Juwari ST M Eng PhD, Kepala Departemen Teknik Kimia ITS, pihaknya menyambut baik dengan diadakannya kegiatan tersebut. Ini sejalan dengan program ITS, yakni 5S+S, yang satu diantaranya adalah safety.
“APD sangat penting dalam pencegahan bahaya maupun penyakit yang bisa ditimbulkan dari bahan kimia yang berbahaya,” terang Juwari.
Lebih lanjut, Juwari menambahkan, safety sendiri menjadi perhatian khusus untuk badan akreditasi internasional seperti ABET dan AUN, termasuk juga berbagai fasilitas maupun alat pelindung diri (APD).
“Dengan meningkatnya kompetensi yang baik terhadap budaya K3, maka hal tersebut akan membawa citra yang baik pula pada berbagai bidang, salah satunya bagi mahasiswa di mata perusahaan perekrut nantinya,” pungkas Juwari.(tok/rst)