Sabtu, 23 November 2024

Herman Asal Indonesia Sukses Jadi Tukang Cukur di Wellington New Zealand

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Herman (32) asal NTB bekerja sebagai tukang cukur di New Zealand yang memiliki pelanggan Perdana Menteri New Zealand hingga Duta Besar RI. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Kota Wellington di New Zealand (NZ) memang tergolong kecil. Penduduknya saja hanya hampir 198 ribu di kota itu. Diantara hiruk-pikuk pekerja di Wellington, ternyata ada Warga Negara Indonesia yang bekerja di sini. Bukan sebagai pegawai kantoran, tapi sebagai tukang potong rambut atau tukang cukur.

Namun jangan anggap remeh profesi tukang cukur di Wellington ini. Herman (32) asal Sumbawa Nusa Tenggara Barat ini memiliki langganan tokoh politik New Zaeland seperti Bill English, mantan Perdana Menteri New Zealand. Tidak hanya pejabat luar negeri saja, Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia di New Zealand juga menjadi langganan Herman.

Sudah tiga tahun Herman bekerja sebagai tukang potong rambut yang tempatnya diberi nama Groom Barber and Stylish.

Awal menjadi tukang potong rambut, dia diajak oleh kakaknya yang juga merantau di New Zealand selama lima tahun.

“Saya dulu pertama kali ke sini diajak sama kakak saya mas. Kemudian saya membuka tempat ini,” ujar Herman yang saat ditemui suarasurabaya.net yang sedang sibuk memotong rambut, Selasa (8/5/2018).

Membuka tempat potong rambut pun, Herman juga harus menyewa tempatnya. Perminggu, dia harus membayar sewa 370 Dollar New Zealand atau hampir 4 juta rupiah (jika kurs nya Rp 10 ribu per Dollar NZ). Karena di NZ ini, semua bayar sewa maupun gaji pegawai diberikan per minggu.

Sewa sekitar Rp 4 juta per minggu beratkah bagi Herman? Ternyata sewa yang harus dibayar per minggu itu bisa dibayar hanya dengan penghasilan Herman selama bekerja satu hari. Karena rata-rata Herman bisa memotong rambut 20 orang per harinya dengan biaya per orang 20 Dollar NZ atau 400 Dollar per hari.

Melayani jasa potong rambut dengan rata-rata 20 orang per hari itu membuat Herman sedikit kewalahan. Sehingga, Herman kini dibantu oleh temannya yang bernama Lusi, atau kebih dikenal dengan nama Kim (41), asal Semarang, Jawa Tengah.


Herman mengajak temannya, Lusi, wanita asal Semarang untuk membantunya menjadi tukang potong rambut karena banyaknya pelanggan. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Waktu ditanya apakah ada rencana kembali ke Indonesia setelah sukses di Wellington, Herman mengaku belum bisa memutuskan karena tamunya yang datang tiap hari semakin banyak.

“Belum tahu mas mau kembali atau tidak, karena tamu disini juga semakin banyak,” kata dia.

Sementara Lusi juga mengatakan hal yang sama. Lusi merasa nyaman di Wellington karena orang-orangnya baik, ramah dan toleran.

“Saya seneng di sini karena orang-orangnya baik, ramah dan toleran sekali,” tegas Lusi.(faz/tna/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs