Hasil Ujian Nasional (UN) di tingkat SMP di Kota Surabaya, menunjukkan pergerakan yang cukup positif. Tahun ini, hasil UN SMP Surabaya berhasil masuk ke lima besar, dari 38 kabupaten atau kota di Jatim. Peringkat tahun ini cukup tinggi, dibandingkan hasil UN tahun lalu, yang menduduki peringkat 15.
Pada tahun ini, Kota Malang berhasil menempati posisi pertama dengan total nilai 252,99, posisi kedua Kota Madiun dengan 251,18, posisi ketiga Kota Blitar dengan nilai 240,51, dan posisi keempat Kota yaitu Surabaya.
“Kami naik peringkat,” kata Sudarminto Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, berdasarkan rilis pers yang diterima suarasurabaya.net.
Sementara itu, Saiful Rachman Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim menambahkan bahwa tahun ini, jumlah peserta UN SMP atau MTs se Jatim sebanyak 592.372 siswa. Dengan rincian, pada tingkat SMP berjumlah 408.089 siswa, dan tingkat MTs berjumlah 184.283 siswa.
Sedangkan untuk lembaga penyelenggara UN, kata Saiful, ada 4.500 lembaga SMP. Sebanyak 3.719 lembaga SMP menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dan sisanya 881 lembaga Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Pada tingkat MTs, total ada 3.488 lembaga menyelenggarakan UN, dengan rincian yakni 3.486 lembaga menggunakan UNBK dan 2 lembaga sisanya menggunakan UNKP.
Ia menambahkan, salah satu cara membuat siswa serius dalam menghadapi UN adalah mengembalikan UN sebagai syarat kelulusan. Saiful menjelaskan, beberapa waktu lalu Kemendikbud sudah mewacanakan hal tersebut.
“Saya berharap hal itu tidak terjadi. Jika itu terjadi, dampaknya akan serius dan membuat semua pihak harus kerja keras. Mulai dari kepala dinas, kepala sekolah, serta guru,” tandasanya. (ang/dwi/rst)