Sabtu, 23 November 2024

Hari Sumpah Pemuda, BNNK Surabaya Gandeng Ratusan Ojek Online Cegah Peredaran Narkoba

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
AKBP Suparti Kepala BNNK Surabaya dalam acara pembacaan deklarasi "Dari Surabaya, Untuk Indonesia - STOP Narkoba", di Kebun Binatang Surabaya, Minggu (28/10/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya mengajak ratusan ojek online untuk ikut berperan dalam menangkal peredaran narkoba.

Lewat pembacaan deklarasi “Dari Surabaya, Untuk Indonesia – STOP Narkoba”, mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan dan perekat program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

AKBP Suparti Kepala BNNK Surabaya mengatakan, Indonesia termasuk pasar terbesar yang sering dijadikan target oleh bandar besar. Peredarannya pun juga melalui bermacam-macam modus dan bisa menyeret siapa saja tanpa pandang bulu.

Dipilihnya ojek online, kata dia, karena dianggap lebih dekat dengan aktivitas masyarakat. Apalagi saat ini, ojek online seringkali dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya sekedar mengantar penumpang, tapi ojek online juga sudah merambah ke dunia jasa pengiriman barang (kurir) yang rentan dimanfaatkan oleh oknum.

“Kita ambil sumpah pemuda ini sebagai semangat memberantas, mencegah peredaran narkoba di Surabaya. Perlu diketahui, semakin hari peredaran narkoba di Indonesia bisa lewat mana saja. Dari China, Malaysia, dan Nigeria. Ojek online merupakan sumber daya manusia yang tidak bisa diremehkan,” jelas Suparti, usai pembacaan deklarasi di Kebun Binatang Surabaya, Minggu (28/10/2018).

Dalam hal ini, kata Suparti, para ojek online harus mengerti agar tidak keliru menerima penumpang dan membawa pesanan barang. Sebab, undang-undang tidak melihat sengaja atau tidaknya seseorang membawa narkoba. Sehingga, perlu adanya kewaspadaan agar mereka tidak terjebak menjadi kurir narkoba.

Adapun upaya antisipasi yang bisa dilakukan yaitu, ojek online patut curiga dengan pemberian ongkos lebih atau uang tip dari penumpang.

“Kalau menerima uang tip, jangan mudah diambil. patut curiga. Karena UU tidak lihat ini sengaja atau tidak. Kalau terbukti membawa, ya dikenai jeratan hukum. Kalau kasus ojek online jadi kurir, BNNK belum menemukan. Hanya saja ojek online yang ditemukan selama ini sebagai pengguna narkoba,” tambahnya.

Sementara itu, Alfianto Domy Aji Kepala Regional Corporate Communication Gojek Jatim dan Jateng mengapresiasi inisiatif dari BNNK. Pihaknya siap bersinergi dengan aparat penegak hukum dan melakukan antisipasi untuk mencegah peredaran narkoba di Surabaya.

“Ajakan BNN ini kami apresiasi dalam melindungi jasa teman-teman mengirimkan barang. Yang hadir disini sekitar 300 ojek. Dari sisi personal, mereka melakukan self control masing-masing, saling mengingatkan dan lebih peduli dalam lingkungannya. Saya rasa itu juga bisa mengantisipasi peredaran narkoba,” kata dia. (ang/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs