Jembatan Ujung Galuh Surabaya resmi dioperasikan Selasa (27/3/2018) pagi dan rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut akan diterapkan selama seminggu ke depan.
Pantauan suarasurabaya.net, di hari pertama uji coba jembatan Ujung Galuh, rata-rata pengendara masih kebingungan. Titik yang dinilai paling membingungkan adalah simpang empat Jembatan Ujung Galuh-Darmo Kali-Jalan Bengawan yang menjadi lokasi pertemuan arus kendaraan.
Pola arus lalu lintas yang pertama adalah di Jalan Darmo Kali, sisi Utara Jembatan Ujung Galuh atau dari Jembatan BAT yang mengarah ke kiri (selatan) menuju Darmo Kali maupun Bengawan.
Di jalan tersebut, petugas menerapkan pola satu arah. Namun yang menjadi kendala adalah kendaraan yang akan belok kanan dari Jalan Darmo Kali (Utara) ke arah Jalan Bengawan karena biasanya kendaraan mengambil lajur kiri Jalan Bengawan.
Pada rute baru ini, kendaraan yang akan belok ke Jalan Bengawan masuk ke lajur kanan jalan.
Di rute yang kedua di Jalan Bengawan, kendaraan yang mengambil lajur kanan, tidak bisa belok ke kiri arah Jalan Darmo Kali tembus Jalan Dinoyo. Kendaraan harus lurus ke Jembatan Ujung Galuh atau belok ke kanan menuju Darmo Kali tembus Jalan Marmoyo.
Pola rekayasa ketiga adalah kendaraan yang melaju dari Jalan Darmo Kali sisi Selatan Jembatan Ujung Galuh. Kendaraan tidak bisa lurus menuju Jalan Darmo Kali tembus Jalan Dinoyo. Pengendara diarahkan ke kanan dengan melintasi Jembatan Ujung Galuh terlebih dulu, kalau ke Jl Ngagel arah TL jembatan BAT.
Kendaraan dari Jalan Darmo Kali sisi selatan tetap bisa belok ke kiri ke Jalan Bengawan dengan tetap mengikuti arahan traffic Light. Akan tetapi mereka harus berhati-hati karena jalurnya akan berhadapan dengan kendaraan yang langsung belok ke kanan, tanpa mengikuti arahan traffic light menuju Jalan Bengawan.
Pola terakhir adalah di sisi Timur Jembatan Ujung Galuh. Kendaraan yang belok kiri menuju Jalan Ngagel atau Bung Tomo bisa terus langsung. Namun yang akan belok ke kanan menuju Wonokromo, harus mengikuti arahan traffic light.
Selain kebingungan rute, pengendara juga harus berhadapan dengan kendala kurangnya rambu dan traffic light. Misalnya saja rambu di Jalan Darmo Kali Utara dari Jembatan BAT Ngagel, sekitar 100 meter dari simpang empat Jembatan Ujung Galuh-Darmo Kali-Bengawan. Masih ada kendaraan yang hendak belok kanan menuju Bengawan tetap mengambil lajur kiri. Semestinya mereka bisa langsung mengalir belok kanan jika mengambil lajur kanan.
Posisi traffic light di Jalan Darmo Kali sisi Utara juga terlalu jauh. Pengendara tidak bisa melihat arahan traffic light, sehingga kerap kali nyelonong. Petugas harus bekerja keras memandu warga.
Robben Rico Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengakui, kendala utama memang berada pada simpang empat dan pihaknya juga sudah melakukan evaluasi kurangnya rambu dan traffic light.
“Seminggu ini akan terus kami evaluasi. Dalam satu minggu ini penambahan rambu dan traffic light ini segera kami lakukan,” katanya.
Sementara itu, AKBP Eva Guna Pandia Kasatlantas Polrestabes Surabaya juga menjelaskan hal yang sama jika yang menjadi titik perhatian adalah di simpang empat.
Dengan kendala ini, pihaknya akan menerjunkan 10 personil selama uji coba rekayasa lalu lintas di sekitar Jembatan Ujung Galuh untuk membantu pengaturan arus lalu lintas di lokasi. (bid/dwi)