Jembatan Kartini yang dibangun kembali setelah ambrol pada pertengahan Maret 2018 lalu sudah tuntas pengerjaannya. Pada selasa (18/9/2018) pagi, jembatan itu sudah dibuka kembali.
Pembukaan jembatan yang sempat ditutup selama kurang lebih enam bulan itu dilakukan setelah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya melakukan peninjauan.
Risma bersama sejumlah jajaran dinas terkait melakukan peninjauan ke jembatan untuk memastikan konstruksi dan proses pembersihan saluran di bawah jembatan.
“Sudah selesai ini, sudah bisa dibuka. Jadi ini (Jembatan Kartini, red) selesai, itu Pandegiling, kan, sudah lebar, nanti flow-nya bisa lewat sini. Akan kami buang ke sini,” ujarnya.
Pemkot Surabaya saat ini masih mengerjakan pembersihan saluran di bawah jembatan serta melakukan pendalaman saluran untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Orang nomor satu di Kota Pahlawan itu menjelaskan, konstruksi Jembatan Kartini itu sengaja dibangun tanpa tiang penyanggah tengah sehingga saluran di bawahnya mengalir mulus.
“Jadi bisa los, begitu. Jadi tiang penyanggahnya di pinggir semua, enggak pakai tiang di tengah seperti sebelumnya,” kata Risma.
Konstruksi baru Jembatan Kartini yang dibangun menggantikan konstruksi lama yang sudah tua itu diperkirakan bisa bertahan sampai 50 tahun ke depan.
Perlu diketahui, jembatan ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp2,050 miliar.
Irvan Wahyudrajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, di perempatan Jalan Kartini itu sudah terpasang lampu traffic light.
“Tadi sudah dinyalakan pukul 09.00 WIB. Sudah bisa dilewati untuk membantu traffic dari Pandegiling yang sudah lebar,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.
Pembukaan kembali Jalan Kartini ini dia harapkan mampu mendukung lalu lintas dari Barat ke Timur Surabaya.(den/tin/dwi)