Gempa kembali mengguncang kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan kekuatan 7,0 Skala Richter (SR), yang mengakibatkan ratusan calon penumpang pesawat di Bandara Praya, Lombok, berhamburan menuju landasan pacu untuk menyelamakan diri dari reruntuhan gedung.
“Gempa terasa sangat keras sekitar 3 menit. Sesaat kemudian listrik padam di sejumlah bagian gedung terminal. Calon penumpang panik,” kata Deasy Saputra ketika dari Jakarta, Minggu (5/8/2018), dilansir Antara.
Deasy yang bekerja di Kementerian Sosial sebagai Tenaga Humas Pemerintah mengatakan, dirinya tiba di gedung terminal Bandara Praya sekitar pukul 19:00 WIB.
Sesuai jadwal, Deasy akan terbang menggunakan pesawat Lion Air JT 655 tujuan Jakarta pukul 20:30 WIB langsung melapor kepada petugas chek ini. Kemudian menuju ruang tunggu.
“Baru saja duduk, gempa dengan kuat besar mengguncang. Calon penumpang sebagian berlarian menuju ruang check in, berlindung di bawah meja dan sebagian lagi menuju ruang terbuka landasan pacu,” ujarnya.
Saat gempa, sekitar 75 persen listrik di bandara sempat padam, meskipun sekitar lima menit kemudian nyala kembali. Setelah itu, petugas bandara berusaha melakukan evakuasi, terutama calon penumpang yang menggunakan kursi roda.
Hingga berita ini diturunkan, Deasy yang baru selesai bertugas menyerahkan bantuan pertama pemerintah kepada korban gempa di Lombok terserbut mengatakan, penerbangannya tujuan Jakarta belum ada tanda-tanda diberangkatkan.
“Pesawat JT 655 sudah ada di landasan pacu, tapi hingga kini belum ada pengumuman untuk diberangkatkan,” kata Deasy.
Lombok sempat berada pada status waspada menyusul dikeluarkannya peringatan dini tsunami pascagempa bumi berkekuatan 7.0 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar pukul 18.46 WIB.
Rahmat Triyono Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan pihaknya terus memantau perkembangannya. Lombok dalam “warning” dan waspada.
Pascagempa terdeteksi tsunami dengan ketinggian 0.135 meter di Carik pada pukul 18.48 WIB dan Badas dengan ketinggian 0.100 meter pada pukul 18.54 WIB. (ant/ang)