Selama hari Paskah kita selalu melihat adanya telur berwarna-warni dan kelinci imut yang menghiasi ornamen hari Paskah yang dirayakan umat Nasrani ini. Namun, apa sebenarnya filosofi telur dan kelinci di hari Paskah? Berikut adalah penjelasannya.
Dikutip dari halaman history.com, Telur dijadikan simbol dari kuburan Yesus yang telah kosong setelah dikuburkan pasca dia disalib.
Alkitab menyatakan bahwa ketika batu yang menutupi peti dipindahkan, mayat itu tidak ditemukan dimanapun dan orang-orang yang melihatnya menemukan bahwa Yesus telah bangkit.
Ini adalah alasan lain mengapa telur adalah bagian umum dari ritual keagamaan, karena umat Nasrani menganggap telur adalah tanda kelahiran kembali.
Sedangkan untuk Kelinci Paskah sendiri, meskipun tidak ditemukan di Alkitab, namun masih digunakan sebagai simbol yang erat hubungannya dengan peringatakan Paskah.
Kelinci Paskah dimasukkan ke dalam tradisi Paskah pada abad ke-17
Penggambaran awal Kelinci di hari Paskah berasal dari Jerman, yang menunjukkan makhluk bertelinga floppy ini mengantarkan mainan dan telur dalam keranjang kepada keluarga beragama nasrani Nasrani.
Sulit untuk menentukan dengan tepat asal-usul simbol kelinci, tetapi banyak ahli percaya itu berasal dari ritual pagan.
Hari Paskah menjadi salah satu hari favorit bagi anak-anak. Karena selama Paskah, sudah menjadi kebiasaan umat Nasrani di dunia untuk membeli telur cokelat.
Camilan manis yang berbentuk telur dan berongga di dalamnya itu menjadi makanan wajib di hari paskah. (ino/rst)