Rabu, 30 Oktober 2024

Filipina Naikkan Status Waspada Gunung Mayon, Warga Dievakuasi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Gunung Mayon di Filipina. Foto: Istimewa

Filipina menaikkan status waspada satu tingkat pada gunung api Mayon pada Minggu pagi, dengan menyebut tanda-tanda aktivitas magma meningkat yang dapat menjurus ke erupsi berbahaya.

Warga masyarakat dievakuasi dari dua desa dekat gunung api itu, sebuah daya tarik turis di Provinsi Albay, di bagian tengah Filipina, karena kekhawatiran gunung itu meletus.

Dilansir Antara, Minggu (14/1/2018), letusan itu melepaskan abu, batu dan aroma bau sulfur, serta diiikuti suara gemuruh dan aktivitas lain di lubang kawahnya, demikian the Philippine Institute of Volcanology and Seismology (Phivolcs) dalam buletin paling akhir.

Phivolcs menaikkan status tersebut ke level 2, yang berarti bahwa aktivitas saat ini kemungkinan akan terjadi ledakan magma yang berbahaya.

Letusan paling menghancurkan dari gunung Mayon terjadi Februari 1841, ketika lava mengalir mengubur sebuah kota dan membunuh 1.200 orang. Gunung itu juga meletus pada tahun 2014, mengeluarkan lava dan memaksa ribuan orang dievakuasi.

Publik disarankan untuk waspada dan menjauh sejauh enam kilometer dari radius Zona Bahaya Permanen guna meminimalkan risiko dari letusan-letusan mendadak, bebatuan jatuh dan tanah longsor.

Selain itu, orang-orang juga disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan memakai masker. Pesawat terbang juga harus menghindari terbang dekat puncak gunung itu.

Mereka yang berada di lereng gunung, tetapi di luar zona bahaya 6 kilometer diberitahu agar mengambil langkah-langkah waspada terhadap kemungkinan atap runtuh karena debu tebal dan air hujan.

Kepala Phivolcs Renato Solidum mengatakan gunung itu tampaknya akan meletus karena menunjukkan tanda-tanda yang tak biasa sejak akhir tahun lalu.

Tapi Cedric Daep kepala Kantor manajemen dan pengurangan Risiko Bencana Provinsi Albay, mengatakan mereka yang berada di pusat-pusat evakuasi dibolehkan kembali ke rumah-rumah mereka sore jika Phivolc tidak menaikkan status level waspada.

Dia mengatakan tidak semua warga yang dievakuasi tinggal di zona bahaya 6 kilometer.

“Kita belum mencapai level kritis. Status level waspada 3 kita pandang kritis, 4 adalah ketika gunung sebentar lagi meletus, dan 5 letusan sedang terjadi,” kata dia. (ant/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 30 Oktober 2024
31o
Kurs