Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, Polrestabes Surabaya menggelar Operasi Cipta Kondisi yang dilakukan sejak Rabu (13/6/2018) lalu. Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya mengatakan operasi dilakukan untuk menekan angka kriminalitas di Surabaya.
Selain itu, juga untuk mengimbangi daerah-daerah yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games. Dengan harapan, saat pelaksanaan Asian Games nanti, seluruh wilayah di Indonesia dalam kondisi aman terkendali.
“Sesuai amanat dari Kapolri, kami melakukan Operasi Cipta Kondisi untuk menekan angka kriminalitas, yang juga dilakukan menjelang pesta olahraga atau Asian Games. Meski bukan sebagai tempat penyelenggara, tapi ini strategi Polri untuk tetap melakukan operasi. Agar saat pelaksaaan tiba, semuanya aman,” kata Rudi, Senin (9/7/2018).
Dari hasil operasi, lanjut dia, polisi berhasil mengungkap beberapa kasus seperti kejahatan jalanan seperti Pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan premanisme.
Ada 65 tersangka yang berhasil ditangkap, dari 40 kasus. Dari puluhan kasus yang diungkap, kasus kejahatan jalanan masih mendominasi dari kasus lainnya, seperti curat dan curanmor.
Para pelaku sering mengincar perempuan sebagai sasarannya. Tidak hanya beraksi pada malam hari, mereka juga kerap melancarkan aksinya pada sore hari saat masyarakat masih beraktivitas.
Adapun modusnya mulai dari merusak kunci motor menggunakan kunci T, mendekati korban saat berkendara dan merampas barangnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka bahkan nekat melukai korban.
Selain itu, kasus premanisme juga masih banyak ditemukan. Polisi mengamankan sebanyak 487 pelaku premanisme, yang juga sering dilaporkan sangat meresahkan masyarakat. Modus yang dilakukan seperti menarik uang parkir tanpa ijin atau tanpa karcis, meminta tarif yang melebihi ketentuan dan memeras korbannya.
“Kegiatan premanisme di Surabaya, kemarin kami temukan di beberapa tempat. Seperti stasiun, terminal bus, dan tempat umum lainnya,” tambahnya.
Rudi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat di jalanan. Terutama, tidak menggunakan perhiasan yang mencolok atau memperlihatkan barang mewah yang bisa mengundang pelaku kejahatan.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak segan akan melakukan tindakan tegas pada pelaku, apabila nekat melakukan kejahatan dan membahayakan petugas maupun masyarakat.
“Saya sudah perintahkan kepada jajaran, kalau ditemukan pelaku yang membahayakan petugas maupun masyarakat, segera tindak tegas,” jelasnya. (ang/tna/ipg)