Dugaan Penyebaran Foto Korban Laka Tanpa Berbusana, Kuasa Hukum Laporkan Lebih dari Satu Tim Medis

Dugaan pelecehan yang dilakukan tim medis RSUD Dr Soetomo terhadap PJ (23) korban laka akan diperkarakan sesuai Undang-undang ITE tentang pornografi.

Teuku Mochtar Djohansyah kuasa hukum korban mengatakan selain mengambil foto korban dengan kondisi tanpa berbusana, terlapor juga diduga telah menyebarkan foto tersebut.

Temuan itu didapatkan saat dirinya bersama keluarga korban mendatangi pihak rumah sakit dan menanyakan kejadian yang dialami PJ. Saat itulah, kuasa hukum korban menemukan foto korban tersimpan di beberapa handphone milik petugas medis.

Dalam hal ini, Djohan menyimpulkan bahwa foto korban telah ditransaksikan melalui media elektronik. Di mana foto tersebut dimiliki oleh lebih dari satu handphone.

Saat ditanya ke tim medis, mereka membeberkan bahwa foto itu didapatkan dari sebuah grup WhatsApp.

“Korban setelah beberapa saat dirawat di sana, kami pindahkan ke RS lainnya. Sudah dipindah, dia baru berani ngomong kalau ada kejadian itu. Keluarga tidak terima, mengajak saya untuk datang ke rumah sakit itu. Setelah ditanya, ternyata foto korban itu sudah tersebar,” tambahnya.

“Saya menemukan foto korban dari 2 handphone dokter terlapor sama dokter lainnya. Artinya kan itu udah ditransaksikan. Katanya memang benar dikirim lewat WhatsApp grup,” jelas Djohan, saat dihubungi suarasurabaya.net, Senin (29/10/2018).

Atas kejadian itu, Djohan mengaku telah melaporkan lebih dari satu dokter muda ke pihak kepolisian. Namun, dia enggan membeberkan secara pasti jumlahnya. Salah satu terduga yang dilaporkan adalah berinisial B.

Sementara terkait kondisi korban, kata dia, secara fisik korban mengalami patah tulang panggul dan patah tulang dada. Secara psikis, korban masih tertekan dan trauma pasca kejadian itu.

“Masih trauma lah, apalagi kejadian itu. Setiap saat dia masih suka nangis,” kata dia. (ang/tin)