Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya Membentuk Kader Anti Kenakalan Remaja Tahun 2018, di BG Junction Surabaya, Kamis (22/3/2018). Tujuannya, untuk menekan angka kenakalan remaja dan peredaran narkoba.
Kurang lebih ada 100 remaja yang mendaftar menjadi kader anti kenakalan remaja. Mereka tidak hanya wajib mengikuti pelatihan, tapi juga harus menjalani tes urine lebih dahulu.
Tes urine itu, yang akan dilakukan BNN, menjadi kelengkapan persyaratan pendaftaran menjadi kader anti kenakalan remaja. Sementara untuk persyaratan lain untuk menjadi kader anti kenakalan remaja, peserta harus berusia 16-30 tahun dan ber-KTP Surabaya.
Sigit Indra Prianto Kepala Seksi Wawasan dan Kreatifitas Dispora Kota Surabaya mengatakan, pelatihan pembentukan kader akan berlangsung selama tiga hari, mulai 22-24 Maret.
Sementara pada 25 Maret mendatang, peserta akan praktik di lapangan untuk mengkampanyekan materi yang sudah didapatkan selama pelatihan.
“Selama tiga hari ke depan ini, peserta akan diberikan bekal berupa materi dari Dispora dan BNN, tentang bahaya narkoba, mencegah kenakalan remaja, dan lain-lain. Setelah itu, peserta akan dilatih untuk mengkampanyekan langsung ke masyarakat, tentang narkoba dan materi-materi yang sudah kita berikan selama pelatihan. Rencananya, untuk tanggal 25 Maret itu, peserta akan diterjunkan di kawasan Tunjungan, tepat waktu Car Free Day (CFD). Dari situlah kita tahu, bagaimana cara komunikasi mereka,” kata Sigit, kepada suarasurabaya.net, Kamis (22/3/2018).
Dari hasil pelatihan dan praktik itulah, kata Sigit, akan terpilih peserta terbaik. Peserta juga akan direkrut oleh BNN Kota Surabaya menjadi kader yang akan dikomandoi langsung BNN.
“Kami belum memastikan kira-kira berapa orang yang dipilih menjadi peserta terbaik. Kalau tahun kemarin ada lima. Kalau sekarang, kita lihat dulu nanti pesertanya bagaimana,” tambahnya.
Sebelumnya, kata Sigit, pembentukan kader ini telah disosialisasikan ke beberapa kecamatan di Surabaya pada Januari lalu. Pembentukan kader ini digelar untuk membentuk remaja atau generasi bangsa menjadi pioner dalam pencegahan narkoba.
Sigit berharap pembentukan kader anti kenakalan remaja ini bisa berdampak besar untuk masyarakat dalam memerangi narkoba dan mencegah terjadinya kenakalan remaja. (ang/den/rst)