Selain penanganan orang terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), Dinas Sosial (Dinsos) juga memiliki program kepedulian terhadap lingkungan warga, salah satunya pembuatan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK).
Supomo Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mengatakan, program pembangunan MCK merupakan bentuk kepedulian dan kerjasama antara Dinsos dan Dinkes terhadap kebersihan sanitasi lingkungan warga.
“Kami berharap ke depan tidak ada lagi warga yang BAB ke sungai, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,” kata Supomo Jumat (05/1/2018).
Supomo mengatakan, Pemkot beserta jajaran terus berupaya menggugah kesadaran masyarakat secara berjenjang untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dari hasil survei, kata dia, masih banyak warga surabaya yang belum memiliki tempat pembuangan sendiri.
Supomo mengaku bahwa pembangunan MCK dalam waktu dekat sifatnya dibuat situasional. Artinya, apabila setiap rumah tidak bisa dibuatkan septic tank, maka akan dibuatkan komunal (septi tank dengan ukuran yang lebih besar).
“Dengan adanya perbaikan-perbaikan semacam ini, kami berharap warga surabaya lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kadinsos.
Supomo menyampaikan warga yang ingin dibangunkan MCM harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya warga harus mengajukan dulu, kemudian diverifikasi kepemilikan rumah dan tentunya warga Surabaya.
Adapun data yang dihimpun dari Dinsos di tahun 2017 terdapat sekitar 200 MCK yang sudah dibagun. Sedangkan tahun 2018, Dinsos menargetkan 1.000 MCK selesai dengan alokasi dana per tiap unit jamban sebesar Rp3 juta.(bid/iss/ipg)