Kegiatan penyembelihan hewan kurban sudah biasa terjadi pada momen Hari Raya Idul Adha. Setelah disembelih, daging-daging kurban biasanya dikemas dalam kantong plastik dan didistribusikan kepada orang yang membutuhkan.
Namun, ada yang berbeda dengan masyarakat Karangrejo Sawah Gang XII Surabaya. Mereka mendistribusikan daging kurban dengan cara ramah lingkungan atau diet plastik. Yaitu, mengganti penggunaan kresek dengan besek yang terbuat dari bahan bambu.
Husni Tamrin Ketua RT 8 Karangrejo Surabaya mengatakan, ada 300 besek yang sudah disiapkan untuk mengemas daging kurban. Persiapan itu sudah dilakukan sejak malam takbir oleh ibu-ibu rumah tangga setempat.
Dipilihnya besek sebagai wadah, kata dia, memang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang tidak bisa didaur oleh alam. Selain itu, penggunaan wadah dari bambu ini dianggap lebih aman untuk kesehatan.
“Sebelumnya pakai kantong plastik, tapi tahun ini besek. Kalau kata orang Jawa ngajeni atau santun. Ini juga bagian dari program green and clean, dalam rangka memeriahkan Kemerdekaan RI ke 73,” kata Husni, Rabu (22/8/2018).
Husni berharap, tahun depan warganya bisa menggunakan besek untuk mendistribusikan daging kurban. Menurutnya, wadah yang terbuat dari bambu itu akan lebih baik digunakan karena tidak lagi menghadirkan sampah, selaras dengan gaya hidup zero waste.
“Tahun-tahun ke depan insyallah akan kita terapkan besek, jadi kita tidak menggunakan kantong plastik lagi. Alhamdulillah tahun ini, ada tiga sapi dan satu kambing untuk hewan kurbannya. Sekarang ini kami proses pembagian ke warga internal RT 08 RW 03,” kata dia. (ang/tin)