Inovasi desain, kekinian, dan punya nilai jual, itulah fokus dari Program Desain Fashion dan Tekstil (DFT) Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya yang baru menjalani perkuliahan sejak pertengahan Agustus 2018.
“Pembukaan program ini merupakan respons terhadap himbauan Presiden Joko Widodo agar perguruan tinggi gesit dalam melakukan perubahan sebagai antisipasi era distrupsi ini. DFT hadir untuk memberikan peluang mengembangkan energi kreatifnya khususnya di bidang industri kreatif,” terang Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., Rektor UK Petra Surabaya.
Pogram yang berada di bawah naungan Program Studi Desain Komunikasi Visual (Prodi DKV) ini memuat 144 SKS, yang diselesaikan dalam 4 tahun oleh mahasiswanya.
“Mahasiswa akan mendapatkan ilmu pola busana dari basic anatomi sehingga mereka bisa menghasilkan karya kontemporer yang menjawab masalah fashion sekaligus dekat dengan kepedulian sosial. Misalnya mengusung ide zero waste fashion hingga fashion untuk difabel,” papar Maria Nala Damajanti, S.Sn., M.Hum., Koordinator program DFT UK Petra.
DFT UK Petra akan mengajarkan konsep-konsep problem solving melalui fashion. “Kami menyebutnya innofashion, inovasi di bidang fashion yang tidak hanya punya dampak positif pada lingkungan tetapi yang memiliki nilai komersial. Inovasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan lokal konten seperti tenun ikat, jumputan, batik dan lain-lain. Sekaligus memberdayakan masyarakat lokal dan memberi nilai sosial. Innofashion merupakan nyawa atau inti dari semua karya fashion yang dihasilkan,” tambah Maria.
Menghadirkan pengajar profesional di bidang fashion seperti Embran Nawawi, seorang fashion designer Surabaya, Aryani Widagdo, pendiri Arva School of Fashion, FX Heru seorang tenaga ahli fashion dan tekstil di Kementerian Perindustrian.
Sekaligus fashion designer dan pelaku industri fashion dan tekstil yang karyanya sudah banyak diekspor ke luar negeri. Serta Anne Avantie nama besar yang tak asing dalam industri fashion tanah air.
Program DFT UK Petra mengenalkan prinsip ethical fashion dan sustainability selain mengajarkan dasar desain fashion dan tekstil, branding, sejarah fashion, teknik menjahit manual hingga menggunakan software dan pengasahan minat seperti ke bidang aksesoris, fashion styling/wardrobe, fashion venture, atau jewelry.
Lulusan DFT UK Petra akan menjadi desainer yang memiliki solusi kreatif serta bisa menghasilkan looks yang tak biasa serta epik.
Pada semester pertama, mahasiswa akan belajar mengenai desain fashion dari hal yang paling fundamental. Mulai dari pengetahuan dasar desain, warna, hingga komposisi.
Tak hanya itu saja, para mahasiswa akan belajar sejarah budaya Indonesia termasuk sejarah fashion Asia dan seluruh dunia.
Pada tiap akhir semester mahasiswa akan mendesain baju dengan menerapkan konsep inovasi sesuai minat masing-masing mahasiswa.(tok/rst)