Tol Trans Jawa sepanjang 1.167 Km siap dinikmati akhir tahun 2018. Budi Setiyadi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI yakin, Jasa Marga bisa menyelesaikan pekerjaan hingga akhir tahun ini.
Dengan selesainya Tol Trans Jawa ini, kemacetan yang selama ini menjadi isu tahunan bisa bergeser ke isu keamanan dan kenyamanan. Untuk itu, Budi akan menambah regulasi mengenai dua isu tersebut.
“Dengan siapnya Jalan Tol Trans Jawa, akan mengubah fenomena ancaman berlalu lintas. Dulu selalu tentang kemacetan, sekarang yang penting aspek kenyamanan dan keamanan,” kata Budi ketika memberi sambutan menjelang keberangkatan Susur Jalan Tol Trans Jawa yang diselenggarakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Jumat (7/12/2018) pagi.
Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan banyak pihak, dari Jasa Marga, Korlantas Polri, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk mendapat masukan mengenai keselamatan teknis dan fisik jalan tol.
Ia menginginkan, nantinya di beberapa rest area tertentu, ada yang menyediakan layanan seperti hotel kapsul yang bisa disewa hitungan jam untuk istirahat, panti pijat, dan Puskesmas.
Desi Arryani Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang turut hadir menambahkan, perhelatan Susur Tol Trans Jawa adalah kesempatan untuk memastikan jalan tol yang menghubungkan pulau jawa ini layak operasi dan siap secara fisik. Ia juga ingin memastikan, jalan tol ini siap dalam segi keamanan dan kenyamanan.
“Kami akan pastikan itu, sehingga pengguna jalan akan merasa aman dan nyaman. Kami akan meminta masukan dari semua pihak. Masih ada waktu (sebelum akhir tahun, red) bagi kami untuk melengkapi semuanya mulai dari penambahan rambu, dan perangkat keselamatan lain,” kata Desi.
Ia juga meminta kepada masyarakat yang nanti akan menggunakan jalan Tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan. Ia berharap, pengguna jalan tol lebih peduli, misal berhenti di rest area jika sudah capek. (bas/iss)