Puluhan massa aksi yang mengaku sebagai Masyarakat Anti Hoax Jatim hari ini menggelar aksi di depan Markas Polrestabes (Mapolrestabes) Surabaya. Aksi ini merupakan respon dari kasus hoax yang dilakukan Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu.
Puluhan massa aksi ini tiba sekitar pukul setengah 10 tadi dan kemudian langsung membentangkan berbagai poster tuntutan agar penyebar dan pendukung hoax pada kasus Ratna Sarumpaet ditangkap oleh aparat kepolisian.
Mereka menuntut agar Polri segera mengusut dalang hoax dan menyebut Ratna sebagai korban nafsu dan keserakahan.
Dalam aksi ini, puluhan massa aksi memakai topeng dengan wajah-wajah tokoh nasional yang sebelumnya sempat mendukung dan mempercayai isu pengeroyokan Ratna Sarumpaet.
Dalam orasinya, mereka mengecam, apabila pendukung hoax, tidak segera ditangkap oleh aparat kepolisian, mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar.
Dalam aksi ini, mereka juga melakukan teatrikal dan membakar ban di depan Mapolrestabes Surabaya. Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka membubarkan diri setelah berhasil melakukan audiensi dengan pihak Polrestabes Surabaya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, mencuat kasus hoax Ratna Sarumpaet yang menyebut dirinya menjadi korban pengeroyokan di Jawa Barat pada 21 September lalu.
Menanggapi isu ini, banyak tokoh nasional yang mendukung dan meminta agar polisi segera mengusut kasus pengeroyokan ini.
Tetapi, pada tanggal 3 Oktober lalu, setelah polisi menyebut tidak ada kasus pengeroyokan. Di Hari yang sama Ratna mengaku meminta maaf pada publik atas kebohongan yang dibuatnya.
Pasca pengakuan tersebut, banyak tokoh yang sebelumnya mendukung Ratna berbalik mengecam.
Saat ini, Ratna Sarumpaet juga telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya setelah sebelumnya akan melakukan perjalanan di Chile kemarin malam. (bas/dim/rst)