Sabtu, 23 November 2024

Demo Tolak Pertambangan di Jember Nyaris Ricuh

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Aksi saling dorong puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember dengan personel aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja yang bersiaga di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, Jumat (7/12/2018). Foto: Antara

Demonstrasi menolak tambang emas yang digelar puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, nyaris ricuh.

Massa dari PMII Jember memaksa masuk ke Kantor Pemkab Jember untuk menemui Faida Bupati Jember, namun puluhan personal aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja bersiaga di depan pagar kantor pemkab, sehingga terjadi aksi saling dorong antara petugas dengan mahasiswa.

“Kami minta Pemkab Jember serius melakukan penolakan penambangan emas di Kecamatan Silo, sehingga tidak ada lagi investor atau pihak lain yang melakukan survei ke lokasi yang diduga memiliki kandungan emas karena semua warga menolak adanya pertambangan,” kata Ferry F. Fadillah koordinator aksi di Jember saat demonstrasi tersebut, Jumat (7/12/2018).

Menurutnya, dilansir Antara, mayoritas penduduk Jember bermata pencaharian sebagai petani, sehingga tidak lepas dari kondisi alamnya yang mendukung dan tanah yang subur untuk bercocok tanam, sehingga tidak boleh ada penambangan yang akan merusak lingkungan.

“Dampak eksploitasi tambang tentu akan mempengaruhi tanah dan air yang ada di sekelilingnya. Jika melihat pada eksploitasi tambang-tambang yang ada di Indonesia, dampak yang dihasilkan justru merusak lingkungan,” tuturnya.

Untuk itu, lanjut dia, PMII Jember mendesak pencabutan Keputusan Menteri ESDM 1802 K/30/MEM/2018 tentang wilayah izin usaha pertambangan dan menghentikan rencana lelang tambang yang dilakukan oleh pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi.

“Kami juga mendesak segera dibentuk panitia khusus (Pansus) sebagai upaya penolakan tambang dan DPRD Jember harus turun tangan menangani konflik tambang emas di Kecamatan Silo,” katanya.

Sementara dikonfirmasi secara terpisah Hadi Mulyono Asisten I Pemkab Jember mengatakan Pemkab Jember satu suara dengan masyarakat, yakni menolak adanya tambang emas di Kecamatan Silo, bahkan Bupati Jember sudah berkirim surat kepada Gubernur Jawa Timur dan Menteri ESDM terkait dengan keberatan atas keputusan Menteri ESDM tersebut.

“Pemkab Jember juga berkirim surat kembali kepada Gubernur Jatim pada 24 September 2018, agar tidak dilakukan lelang terkait pertambangan emas di Blok Silo, sehingga komitmen kami sangat tegas menolak pertambangan emas di Silo,” tuturnya. (ant/nin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs