Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan tetap menggelar Festival Gandrung Sewu 2018 meski mendapat penolakan dari salah satu ormas Islam di daerahnya.
Muhammad Yanuar Bramuda Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi mengatakan, festival yang melibatkan 1.000 lebih penari Gandrung dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2018 mendatang.
Bramuda membantah bahwa pelaksanaan Festival Gandrung Sewu adalah pertunjukan yang mengundang maksiat.
“Tari Gandrung merupakan warisan seni dan budaya asli Banyuwangi yang saat ini sudah diakui dunia. Bahkan Tari Gandrung telah resmi digunakan sebagai tarian ucapan selamat datang setiap ada kegiatan di Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya kepada Bens Subrata reporter Radio Mandala FM dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Rabu (17/10/2018).
Dia kembali menegaskan, Festival Gandrung Sewu ini murni pertunjukan seni dan budaya yang setiap tahunnya dilaksanakan di Banyuwangi.
Bramuda tetap menghargai adanya kritik berupa penolakan pelaksanaan Festival Gandrung Sewu 2018, tapi diharapkan penolakan tersebut tidak menghalangi terselenggaranya pagelaran festival tersebut.(iss/ipg)