Sabtu, 23 November 2024

Cita Rasa Kopi Nusantara Makin Digemari Warga Inggris

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Poster kegiatan Indonesia Coffee Day. Foto: Facebook Indonesian Embassy - London, UK

Aneka cita rasa kopi nusantara semakin diminati masyarakat Inggris. Ini terlihat dari kehadiran para importir dan pemilik kedai kopi di negara itu pada acara Indonesia Coffee Day yang diselenggarakan KBRI London.

Thomas Siregar Minister Counselor KBRI London, dikutip dari Antara, Minggu (25/11/2018), mengatakan importir dan pemilik kedai kopi tersebut menyatakan tertarik dan ingin berbisnis dengan pengusaha dan petani kopi Indonesia. Mereka mengakui kopi Indonesia memiliki cita rasa yang berbeda dari kopi instan.

Sebanyak 10 pelaku industri kopi dari Indonesia, termasuk barista milenial terlibat pada kegiatan yang digelar di East Wing Somerset House, gedung neoklasikal berusia 200 tahunan di jantung kota London itu.

Rizal Sukma Dubes Indonesia untuk Inggris Raya, Republik Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional mengatakan, potensi pasar kopi Indonesia di Inggris sangat besar. Ini mengingat ada tren perubahan tradisi di negara tersebut dari minum teh ke kopi.

Ia berharap kegiatan Indonesia Coffee Day dapat menjadi ajang promosi untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Inggris.

“Sebagai produsen kopi terbesar keempat, pameran tunggal kopi Indonesia yang pertama di Inggris ini diharapkan bisa mendorong makin banyak kopi Indonesia hadir di Inggris,” ujarnya.

Ia juga mendorong berbagai pihak untuk ikut mengembangkan industri kopi Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Bank Indonesia dan Bank Mandiri, yang telah bermitra dengan beberapa petani kopi Indonesia.

Hadir dalam forum bisnis Indonesia Coffee Day adalah pemilik dan pengusaha kopi dari Pagalaram, Gayo Mandiri, Malabar, Bali Arabica, Dialog Coffee, Kopi Sarongge, Work Coffee, Ngopi Yuk, serta Petimera, yang membawa ragam kopi dari Aceh, Bali, Jawa Barat, Jawa Barat, Sumatera, hingga Flores.

Pada kegiatan hasil kerja sama KBRI London dengan Kementerian Perdagangan serta BI itu seluruh jenis kopi dipresentasikan dalam sesi coffee cupping yang dipandu Syafrudin, dari Specialty Coffee Association Indonesia.

Sementara itu, Donny Hutabarat Kepala Perwakilan BI London mengatakan, BI memberikan kesempatan kepada dua petani kopi binaannya yang berasal dari Jawa Barat dan Bali untuk secara langsung memperkenalkan produk kopi mereka kepada masyarakat Inggris sebagai salah satu pasar ekspor kopi terbesar di Eropa.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan dan memotivasi pasar ekspor kopi dari petani Indonesia,” ujarnya.

Komang Sukarsana dari Kintamani Coffee yang mendapat pembinaan dari BI mengakui dari hasil Indonesia Coffee Day ada beberapa pembeli yang berminat dan bahkan ada yang ingin berkunjung ke Bali.

M. Amin Direktur Gayo Mandiri Coffee mengatakan, selama ini memang ada beberapa importir di London yang sudah membeli kopi dari Indonesia termasuk dari kopi Gayo Aceh. Namun, mereka masih membeli dari importir lain di Eropa.

Diharapkan dengan adanya acara temu bisnis yang diadakan KBRI banyak pengusaha dan pemilik kafe di London ingin membeli kopi secara langsung dari ekportir Indonesia.

Menurut M. Amin, sejak dahulu kopi Indonesia terutama kopi Gayo dilirik pembeli dari Amerika dan Eropa sebagai bahan blending untuk menjadi penyedap aroma bagi kopi yang dibeli dari negara lain.

Terpisah dari ini, Anna Pierides Manajer Rantai Pasokan Kopi Fairtrade di Inggris menyoroti peran sertifikasi Fairtrade produksi kopi organik yang telah membantu petani kopi Indonesia menghasilkan kopi premium senilai 4,8 juta dolar AS. (ant/nin/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs